PARLEMENTARIA

Kendaraan Pengangkut Pasir Jalur Cisinga Jadi Persoalan

×

Kendaraan Pengangkut Pasir Jalur Cisinga Jadi Persoalan

Sebarkan artikel ini
Jalan Cisinga
Forum Masyarakat Peduli Cisinga audiensi di gedung DPRD. Komisi III memfasilitasi mereka menyampaikan keluhan dan tuntutan terhadap pihak-pihak terkait. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID–Kendaraan pengakut pasir melalui jalur Cisinga menjadi persoalan bagi Forum Masyarakat Peduli Cisinga, terutama kendaraan berukuran besar. Forum ini membawa persoalan pengangkut pasir tersebut ke DPRD Kabupaten Tasikmalaya dengan membawa sejumlah bukti, Selasa (24/5/2022).

Kedatangan Forum Masyarakat Peduli Cisinga dengan tujuan audiensi tersebut disambut oleh Komisi III di ruang paripurna gedung DPRD Kabupaten Tasikmalaya. Pada kesempatan tersebut hadir antara lain Dinas ESDM, Dishubkominfo, DPU TPLH dan Polres Tasikmalaya.

Dalam catatatan kapol.id, selama audiensi berlangsung Forum Masyarakat Peduli Cisinga antara lain mengeluhkan truk yang mengangkut pasir dalam kondisi basah, sopir truk yang masih di bawah umur, dan kendaraan yang melaju dalam kecepatan tinggi ketika waktu menunjukkan lebih dari pukul 22.00 WIB.

“Lewat jam 10 malam bahkan seperti ada balapan liar di antara truk pengangkut pasir ini. Karena jalan sebelah kiri rusak, jadi mereka menggambil lajur kanan, karena jalanannya kosong. Kami resah takut terjadi kecelakaan, karena banyak sopir yang ternyata masih di bawah umur,” keluh Arif Rahman Hakim, koordinator forum.

Atas berbagai persoalan yang ada, Arif menegaskan lebih lanjut bahwa pihaknya berharap menginginkan regulasi yang tidak merugikan masyarakat. Kedua, meminta DPRD dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya menindak truk pengangkut tambang pasir yang jelas melanggar aturan.

“Kami bahkan berharap ada pemberhentian serta penindakan langsung oleh polisi. Sementara tuntutan kami yang ketiga adalah supaya DPRD dan Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kembali menganggarkan untuk perbaikan jalan Cisinga yang sudah rusak, bahkan sudah memakan korban. Cobalah prioritaskan,” desak Arif.