PENDIDIKAN

KKN, Mahasiswa UMTAS Benahi Perpustakaan Sekolah

×

KKN, Mahasiswa UMTAS Benahi Perpustakaan Sekolah

Sebarkan artikel ini
KKN
Kelompok 10 KKN Mahasiswa Umtas tengah membenahi perpustakaan sekolah. Upaya ini bertujuan menumbuhkan minat baca siswa. (Foto: istimewa)

KAPOL.ID—Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya (UMTAS) menyelenggarakan Kuliah Kerja Nyata (KKN). KKN berlangsung selama satu bulan, sejak 8 Agustus hingga 8 September 2022.

Selama KKN, para mahasiswa terbagi dalam beberapa kelompok. Salah satu di antaranya, kelompok 10 menjalankan KKN di Desa Ciparanti, Kabupaten Pangandaran.

Kelompok ini mengisi waktu KKN di antaranya dengan ikut berkontribusi membenahi perpustakaan milik SDN 2 Ciparanti. Persisnya meliputi pengelolaan, pemetaan dan pengklasifikasian rak buku.

“Anak-anak berinisiatif membenahi perpustakaan ini karena memang kurang tertata. Bukunya terkesan berantakan, kemudian belum ada klasifikasi ini buku apa itu buku apa pada rak bukunya,” ujar dosen pembimbing lapangan kelompok 10, M. Taufiq.

Demi maksimalnya pembenahan perpustakaan, lanjut M. Taufik, para mahasiswa UMTAS juga menyumbang sebanyak tiga unit rak buku dan membuka donasi buku. Hasilnya, terkumpul lebih dari 12 buku dongeng serta uang tunai.

Menumbuhkan Minat Baca

Pembenahan perpustakaan juga memiliki tujuan lebih jauh. Kata M. Taufiq, pihaknya berharap minat baca siswa tumbuh sejak dini, jika perpustakaannya nyaman.

“Kami berharap ini menjadi pemicu semangat bagi anak-anak dalam menumbuhkan minat baca atau meningkatkan budaya literasi. Karena menurut UNESCO, Indonesia menempati urutan kedua dari bawah dalam hal membaca,” lanjut M. Taufiq.

Sementara ketua kelompok 10, Irdan menambahkan bahwa kreativitas penataan buku pada rak akan sangat membantu. Apalagi jika buku-buku yang tersedia juga banyak bergambar. Anak-anak akan mudah tertarik.

“Jika rak buku dibuat dengan sangat lucu dan kreatif, terus sekolah menyisihkan waktu 15 menit untuk membaca buku, maka minat baca anak meningkat. Tapi harus konsisten, agar anak terbiasa,” ujar Irdan.

Seiring dengan meningkatnya minat baca, Irdan yakin kemampuan intelektual anak juga meningkat. Dengan demikian akan menjadi faktor pendorong tercapainya peningkatan literasi: membaca, menulis, bicara, berhitung dan memecahkan masalah.

Karena itu, Irdan dan kawan-kawan berharap Pemkab Pangandaran bisa melengkapi sarana dan prasarana SDN 2 Ciparanti. Perpustakaan jelas salah satu di antaranya. Karena saat akreditasi pun perpustakaan menjadi salah satu standar penilaian.

Adapun salah satu pengajar pada SDN 2 Ciparanti, Yeni menjelaskan bahwa sejauh ini kegiatan membaca tergantung pada inisiatif siswa. Tidak ada arahan dari pihak lain.

’’Minat baca siswa itu spontan. Kegiatan membacanya atas kemauan atau inisiatif pribadi siswa, tanpa pengaruh dari pihak lain atau pihak luar,’’ kata Yeni.

Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv