Tiga Komponen Utama Penopang Perguruan Tinggi

Oleh MTaufiq

Dosen Pendidikan Teknologi Informasi FKIP Universitas Muhammadiyah Tasikmalaya

BERDIRI dan berlangsungnya sebuah perguruan tinggi ditopang oleh tiga komponen utama: dosen, mahasiswa dan sarana (infrastruktur). Ketiganya saling terikat satu sama lain, tak terpisahkan dalam prosesnya.

Dosen merupakan aset termahal dalam sebuah perguruan tinggi. Keberadaannya akan memberi pengaruh dan warna tersendiri. Karena itu, pada salah satu perguruan tinggi ternama, dosen tidak dapat diberikan penilaian (skor) atas eksistensinya.

Pasalnya, dosen dalam arti sebenarnya merupakan manusia langka dan mahal. Kecerdasan, ketrampilan dan sikapnya adalah faktor dominan yang perlu diperhitungkan.

Dosen merupakan manifestasi dari sifat-sifat Illahi, sehingga menjadi panutan dan teladan yang ditransformasikan dalam kejujuran, kecerdasan, pemangku amanah dan penyampai kebenaran. Betapa idealnya seorang dosen sehingga tidak mudah mencari dan menggantikannya.

Dosen tidak sekadar mampu mengajar atau mendidik di depan kelas. Lebih dari itu, dosen harus mampu memberikan kontribusi positif dan produktif dalam sebuah riset, serta mampu memberikan nilai manfaat bagi lingkungan dan masyarakat secara utuh dan global.

Pada dua hal tadi sejatinya kualitas pembelajaran dan pendidikan sangat ditentukan. Artinya dosen tidak hanya tekstual dalam mengajar, namun harus faktual.

Komponen kedua, mahasiswa. Komponen ini merupakan investor terbesar bahkan abadi sampai perguruan tinggi itu ditutup. Di samping itu, mahasiswa juga amanah yang wajib diperhatikan, ditempatkan dan diperlakukan sebagaimana mestinya.

Kenapa demikian? Sebab gaji dosen, karyawan dan semua operasional kegiatan perguruan tinggi sebagian besar berasal dari mahasiswa. Sungguh naif jika mahasiswa hanya ditempatkan sebagai objek, bukan sebagai subjek.

Kehebatan, prestasi dan kompetensi mahasiswa merupakan kebanggaan perguruan tinggi. Karena memberikan citra penghargaan yang tak ternilai adanya, baik dalam skala mikro maupun makro.

Ketiga, sarana atau infrastruktur. Komponen ketiga ini tidak dapat dianggap remeh atau sepele. Komponen ini sebagai penentu kenyamanan pendidikan secara totalitas bagi dosen dan mahasiswa, bahkan berdampak dalam meraih kesuksesan bagi sebuah perguruan tinggi.

Untuk itu, hargai dan jagalah ketiga komponen utama tersebut. Sebab turn over mahasiswa dan dosen akan berdampak terhadap eksitensi perguruan tinggi secara keseluruhan. Maka jangan disalahkan jika pertumbuhan jumlah mahasiswa tidak mengalami perkembangan yang signifikan, namun itu semua karena manajemen kampus yang tidak becus dalam mengelolanya.