GARUT, (KAPOL).- Masyarakat di kawasan Situ Bagendit, Kecamatan Banyuresmi, Kabupaten Garut, Jawa Barat mempertanyakan keberadaan kolam renang yang berada dikawasan wisata tersebut.
Karena, sejak mulai dibangun beberapa tahun silam hingga saat ini belum pernah digunakan.
Padahal, anggaran untuk membangun kolam renang itu mencapai ratusan juta rupiah.
Warga pun menilai ada yang salah dalam perencanaan pembangunan kolam renang tersebut.
“Seingat saya sejak dibangun hingga saat ini kolam renang itu belum pernah digunakan. Anggaran ratusan juta dibuang begitu saja, kolam renang itu sekarang mubajir,” kata Budiman (57) warga Kampung Cibatek, Kecamatan Banyuresmi, Rabu (9/10/2019).
Warga lainnya, Makmun (55) mengatakan, meski pembangunan kolam renang itu dianggap gagal, tetapi sampai saat ini tidak ada satu pun pejabat yang dimintai pertanggungjawabannya.
Bahkan terkesan penangungjawab proyek tersebut aman-aman saja.
“Saya asli orang sini, saya tahu betul awal pembangunan kolam renang tersebut. Kolam sempat diisi air, tapi kondisi airnya jelek, hijau dan agak bau. Lalu kolam itu ditutup lagi.” ujarnya.
Diketahui, kolam renang yang ada di pinggir Situ Bagendit itu sekarang lebih parah, karena kotor tidak terurus.
Dan sejak tuntas dibangun tidak pernah berfungsi dengan baik. Warna air yang ada didalam kolam tersebut menjadi coklat.
Informasi dari masyarakat air dari kolam renang tersebut tercampur dengan rembesan air yang berasal dari Situ Bagendit, suatu hal yang tak perlu terjadi jika perencanaan dan pembangunan kolam tersebut telah dilakukan dengan matang.
“Saat saya berkunjung ke Situ Bagendit pada tahun 2005 silam, kolam renang itu sudah ditutup untuk umum. Saya sekarang kembali lagi kesini katanya kolam renang itu tetap saja tidak digunakan apalagi diperbaiki. Hal yang sangat disayangkan mengingat anggaran yang telah dikucurkan untuk pembangunan kolam renang itu mencapai ratusan juta rupiah,” ujar Agus Koswara (47) pengunjung asal Karawang, Minggu (6/10/) lalu.
Pantauan “KAPOL”, di lingkungan kolam renang tersebut penuh dengan sampah, kotor karena lama tak digunakan, dan terkesan angker.
Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan dari pihak terkait, yakni Disbudpar Garut. (KAPOL)***