KAPOL.ID –
Sebanyak ratusan mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kota Tasikmalaya melakukan unjuk rasa, Senin (5/9/2022).
Aksi ini sebagai bentuk penolakan kebijakan pemerintah menaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang diumumkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akhir pekan lalu.
Mereka berjalan kaki dari Jalan Dokar menuju lokasi terminal BBM di Jalan Garuda Kota Tasikmalaya lalu melakukan aksi teaterikal.
“Seharusnya pemerintah membuat keputusan yang mempertimbangkan dampak-dampak yang akan terjadi bagi masyarakat,” kata Ketua PMII Kota Tasikmalaya, Muhaimin Abdul Basit.
Kenaikan harga BBM karena harga minyak dunia yang meningkat, kenyataannya per awal September 2022 harga minyak dunia turun menjadi sebesar US$ 86,6.
Padahal harga tertinggi terjadi pada Maret 2022 mencapai US$ 123,7 per barel.
“Seakan pemerintah ingin menggunakan subsidi tersebut untuk proyek lainnya yang justru merugikan rakyat.”
“Alasan presiden bahwa subsidi BBM telah membebani APBN jelas sangat keliru,” ucapnya.
Data yang dipegang mahasiswa, penggunaan anggaran subsidi untuk BBM dan LPG 3 kg baru mencapai Rp. 54,31 Triliun (36,36%).
Sementara subsidi untuk listrik baru mencapai Rp. 21,27 triliun (35,71%).
“Pemerintah sudah gagal dalam memberikan alasan konkrit menaikan harga BBM bersubsidi,” katanya. ***