Oleh Doni Muhamad Nur
Bursa transfer semakin mendekat. Kabar burung menghembus bahwa PERSIB akan mengganti straiker, gelandang dan back. Ada tujuh nama yang sudah menjadi momok. Dua diantaranya mantan skuad PERSIB.
Hemat saya, PERSIB tidak usah mengganti straiker. Masalahnya ada banyak type straiker. Misalkan CR7 bisa membawa bola sendiri dari tengah lapangan sampai gol.
Simic kalau tidak ada Simanjuntak sebagai pemgumpan jitu dan Motta yang selalu mencegal pemain lawan yang mengganggu Simic untuk bergerak. Seperti itulah type dua straiker PERSIB saat ini (tipe dihuapan).
Kenapa PERSIB tidak berkaca pada duet maut Bowman dan Kingeze? Kingeze bisa hujan gol karena umpan jitunya. Lalu sebagai benteng pengganggunya Malisic selalu hadir meski posisinya bek tengah atau bek krusial.
Strategi apa yang harus dirubah? Carilah pengumpan jitu (pemberi asis) buat C&L, sediakan juga bentengnya.
Memang yang mencetak gol itu tidak melulu harus straiker. Hemat saya selama ini gelandang PERSIB terlalu mendominasi dalam urusan gol, bukan tidak boleh, tapi kelemahan strategi mengandalkan second striker pada akhirnya mudah dibaca.
Sebab opsi pertama striker sebagai pembobol utama jadi mati, tak adanya pengumpan jitu dan benteng kokoh guna mengawal mereka ketika tengah beraksi menjadi bomber. Alhasil striker tpe dihuapan hanya mampu cetak gol pada versus beda kelasnya jauh.
Sebenarnya statergi yang diterapkan Rene sudah baik, tapi hanya kuat di lini gelandang atau second straiker. Tidak menutup kemungkinan jika Castiliong dikhususkan menjadi pemberi asis (dengan pertimbangan melihat kecermatannya selama ini dalam mengumpan) dan Febri.
Maka biarkan Frens & Wanderlouis sebagai finishingnya. Sesekali bolehlah Rasyid mencoba melepaskan tembakkan langsung dari lini gelandang.
Sementara Clok sebagai pengawal W&F. Namun Febri, Clok dan Castiliong pun tidak sepenuhnya mati untuk menjadi second straiker. Mereka masih bisa berbuat yang sama dengan menempatkannya sebagai spesialis tendangan bebas yang langsung bisa menembak on target.
Hemat saya justeru kelemahan persib ada di lini pertahanan. Nick tak bisa berbuat banyak dalam benteng pertahanan tanpa adanya Igbonebo. Apalagi kalau keduanya absen.
Lain halnya ketika Ezra absen, bomber lain yang tersisa bisa menambalnya, sebab strategi yang diterapkan oleh Rene selama ini cenderung pada second straiker untuk mencetak gol. *[li]*