KAPOL.ID – Republik Kenya membuat lompatan besar dalam pemanfaatan energi panasbumi. Thinkgeoenergy tanggal 29 Juli 2019 lalu melaporkan, negara di Afrika Timur ini berhasil menambah kapasitas terpasang panasbuminya menjadi 763 MW pada Juli kemarin. Dengan kapasitas ini, Kenya menempati urutan ke delapan dalam rangking 10 negara dengan kapasitas panasbumi terbesar di dunia.
Posisi Kenya menggeser Islandia, salah satu negara yang memiliki teknologi pemanfaatan panasbumi cukup maju di dunia. Tahun 2018 lalu, Islandia yang memiliki kapasitas terpasang panasbumi sebesar 755 MW, masih berada di urutan 8. Sejak Juli kemarin, negara berhawa dingin ini melorot ke urutan 9.
Sementara Indonesia, yang memiliki kapasitas terpasang sekitar 1,948,5 masih tetap di urutan kedua. Dan urutan ketiga masih ditempati Filipina.
Kenya yang pada tahun tahun 2018 lalu memiliki kapasitas panasbumi 676, berhasil menaikan pemanfataan panasbuminya dengan beroperasinya PLTP Olkaria V yang dikembangkan oleh Kenya Electricity Generation Company (KenGen). Dengan penambahan tersebut, maka kapasitas global panasbumi pun berubah. Jika pada tahun 14.369 MW, maka sejak Juli kemarin menjadi 14.900, termasuk penambahan dari Kenya.
Bahkan dilaporkan pula, tahun depan Kenya akan menambah kapasitasnya menjadi 849 MW mendekati Italia di urutan 8 yang memiliki kapasitas pembangkit listrik geothermal 944 MW. Penambahan tersebut akan diperoleh dengan cara memaksimalkan kapasitas Olkaria 5.
Sementara itu, seperti yang dilansir panasbuminews.com Indonesia akan segera menambah kapasitas panasbuminya melewati 2000 MW menyusul beroperasinya empat PLTP pada tahun ini.
Sesuai data dari Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), keempat PLTP tersebut adalah Lumut Balai, Sorik Merapi, Sokoria, dan Muaralaboh.
PLTP Lumut Balai di Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan, memiliki kapasitas listrik 55 Megawatt (MW) yang dioperasikan PT Pertamina Geothermal Energy (PGE). PLTP Sorik Merapi di Kabupaten Mandailing Natal, Sumatera Utara berkapasitas 40 MW dengan pengembang PT Sorik Merapi Geothermal Power. Kemudian PLTP Sokoria di Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur berkapasitas 5 MW dengan pengembang PT Sokoria Geothermal Indonesia. Dan PLTP Muara laboh di Kabupaten Solok Selatan, Sumatera Barat dengan kapasitas 80 MW yang dioperasikan Supreme Energy Muaralaboh. Keempat PLTP tersebut akan memberi tambahan 180 MW. dengan demikian, kapasitas total panasbumi Indonesia akan menjadi 2.128,5 MW. (es)