BISNIS

Pelaku UMKM Sumedang Didorong Adaptasi Teknologi

×

Pelaku UMKM Sumedang Didorong Adaptasi Teknologi

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Wakil Bupati Sumedang H. Erwan Setiawan membuka kegiatan Pembekalan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Naik Kelas Bersama PADI UMKM dan HIPMI.

Kegiatan tersebut bertempat di aula Tampomas IPP Setda Kabupaten Sumedang, Kamis 27 Januari 2022.

Ketua HIPMI Jabar, Surya Batara Kartika mengatakan, sekarang memasuki era pasca pandemi walaupun sekarang masih kondisi pandemi.

“Kita ingat tahun lalu kondisi pandemi memaksa kita untuk berjuang lebih keras melihat hal ini sebagai tantangan di mana omset itu banyak yang anjlok terutama yang paling merasakan itu UMKM,” ucapnya.

Pihaknya menerima banyak sekali keluhan dan aduan di mana hancur-hancuran kondisi yang ada di tahun 2020 dan 2021.

“HIPMI bersama UMKM berdampingan dengan para UMKM supaya survive bahkan growht,” ujarnya.

Ada beberapa hal yang menjadi kunci kesuksesan para UMKM untuk bisa survive.

Pertama, kemampuan adaptasi dengan teknologi dan tentunya acara hari ini juga berkaitan dengan hal tersebut.

Dimana barangsiapa UMKM yang bisa beradaptasi dengan teknologi Insya Allah akan Survive di era Pandami dan pasca pandemi ini.

“Kedua, kesulitan di era pandemi ini adalah akses pemasaran ini juga berkaitan langsung dengan acara ini akses pemasaran akan banyak sekali dibantu oleh pemerintah salah satunya Kementerian BUMN dan Telkom hadir untuk bisa langsung membantu UMKM,” katanya.

Komitmennya yang selalu disampaikan oleh Erik Thohir adalah pengadaan BUMN yang ada ratusan di seluruh Indonesia dan di jabar ada 11 yang tuan rumah headquarter nya ada di Jawa Barat ada telkom ada ada PPLN ada PTKA ada 11 total a Itu pengadaan pengadaan dibawah 15 miliar wajib dibeli di aplikasi padi UMK kabarnya di tahun 2021 telah terjadi transaksi senilai 14 Triliun Rupiah.

“Barang siapa UMKM khususnya di Jawa Barat dan Sumedang ini yang belum terdaftar belum merasakan belanja-belanjaan dari perusahaan-perusahaan raksasa seperti BUMN ini hari ini adalah waktu yang tepat untuk mendengarkan dan mendapatkan pelatihan. Bagaimana cara mendaftarnya dan bagaimana cara mengaploadnya, Bagaimana cara besar kemungkinannya bisa dibeli? Bagaimana cara mengupgrade produk-produknya, nah di sini,” ucapnya.

Di acara itu, nanti Ibu Bapak Akang peserta UMKM di Sumedang akan mendapatkan pembekalan bagaimana caranya bisa ikut di harus belanjanya BUMN yang ada di seluruh Indonesia.

Dan, tidak terbatas pasarnya hanya kepada BUMN yang ada di Jawa Barat tapi di BUMN yang ada di seluruh Indonesia.

*Oleh karenanya kami berharap bapak ibu bisa mengikuti acara ini sampai dengan selesai. Bilamana nanti dibutuhkan acara, kita selenggarakan lagi. Karena tadi saya mendengar bawa di Sumedang ini umumnya banyak sekali, ada 80.000, luar biasa,” katanya.

Dikatakan, dampak dari pandemi banyak pemberhentian pemutusan hubungan kerja.

“Kami melihat itu sebagai peluang-peluang di mana orang-orang didorong untuk menjadi pengusaha di mana tiap-tiap orang yang mungkin tidak bisa melanjutkan kerja di pabrik atau di perusahaan besar. Sekarang, waktunya untuk menjadi pengusaha untuk diri sendiri, menjadi bagian dari UMKM,” ucapnya.

Dan, kedepannya dengan pendampingan dari Pemerintah Kabupaten Sumedang dan pendampingan HIPMI dan BUMN, seluruh UMKM yang ada di Sumedang dan Jawa Barat itu bisa menjadi semakin besar dan menjadi juara.

Wakil Bupati Sumedang, H. Erwan Setiawan bersyukur bisa
membuka acara yang diinisiasi oleh HIPMi Jawa Barat.

Melalui Pasar Digital (PADI) UMKM 2022 yang diselenggarakan di seluruh Indonesia oleh Kementerian BUMN bekerjasama dengan HIPMI Jawa Barat, semoga para pelaku UMKM di Kabupaten Sumedang lebih bergairah lagi dan bisa memasarkan produknya bukan hanya di sekitar Sumedag saja.

Menurut dia, para pelaku UMKM diusahakan untuk ada setiap rest area Tol Cisumdawu.

“Ada enam rest area, yakni area tipe A dan 4 area tipe B.
Di semua rest area ini harus ada produk UMKM Sumedang, jika tidak ada maka akan kami tutup,” ucapnya.

Dimana nantinya para pelaku UMKM di filter oleh Diskoperindag Sumedang.

“Jangan sembarangan, dikhawatirkan warga dari luar mengatasnamakan UMKM Sumedang,” ucap Erwan.

Bukan memilah milah, namun semuanya biar satu pintu dibawah komando Diskoperindag.

Ikut hadir, Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Kabupaten Sumedang, Kepala Diskopukmpp Kabupaten Sumedang serta Ketua HIPMI Provinsi Jawa Barat. ***