Oleh Ilham Abdul Jabar
Guru Kelas Mahasiswa Ponpes Al Hikmah Mugarsari Kota Tasikmalaya
Imam Muhammad Bin Idris Asy-syafi’i itu mempunyai kitab besar berjilid jilid yang diberi nama “Al-umm.” Lalu kitab ini diringkas oleh Murid langsungnya yaitu Imam Al-Muzani menjadi kitab “Mukhtasor Al Muzani”.
Lalu, kitab Mukhtasor Al Muzani ini disyarahi oleh Imam Haramain menjadi kitab “Nihayatul Mathlab”. Lalu kitab ini diringkas kembali oleh Imam Abu Hamid Muhammad Al-Ghozali dengan nama kitab “Al-Basit”.
Kitab Al Basit ini mengalami dua kali peringkasan oleh Imam Al Ghozali, yang pertama diberinama “Al-Wasit” yang kedua diberi nama “Al-Wajir”.
Lalu, Kitab Al Wajir ini disyarahi oleh Imam Rofi’i dengan dua versi kitab syarah nya, yaitu “Syarhu Al-Kabir” dan “Syarhu As-shagir”. Selain mensyarahi, imam Rofi’i juga meringkas kitab Al Wajir ini menjadi kitab “Al-Muharror”.
Sementara Syarhu Al Kabir atau nama lainnya “Al Aziz ” diringkas kembali oleh Imam Yahya Bin Syarf An-nawawi dengan nama kitab “Raudlatut tholibin”.
Sedangkan Al Muharror-nya Imam Rofi’i yang merupakan ringkasan dari kitab Al-Wajir, diringkas juga oleh Imam Yahya bin Syarf An-Nawawi dengan nama kitab “Minhaju At-tholibin”. Banyak yang mensyarahi kitab ini, salah satunya Imam Al-Khotib Asy-syarbini dengan nama kitab nya “Mugni Al-Muhtaz”.
Juga, kitab Minhaju At-tholibin ini disyarahi oleh Ibn Hajar Al Haitami dengan nama “Tuhfatu Al-Muhtaz.” Sementara, ketika Imam Zainudin Al Malibari menulis kitab Fiqih nya yang diberi nama “Qurratu Al-‘Ain” beliau mengambil referensinya dari kitab Tuhfatul muhtaz itu. Yang nantinya beliau syarahi kembali kitab Qurratul ‘ain ini dengan nama kitab “Fathul Mu’in”.
Kembali pada kitab Minhaju At-tholibin. Kitab ini juga diringkas oleh Syekh Zakariya Al-Anshori dengan nama kitab “Manhaju At-Thullab.” Tak sampai di situ, Manhaju At-Thullab-nya ini, ia syarahi kembali dengan nama kitab “Fathu Al-Wahhab.”
Minhaju At-tholibin juga disyarahi oleh Imam Romli dengan nama kitab “Nihayatu Al-Muhtaj.”
Sebetulnya, masih banyak lagi silsilah kitab yang biasa santri di pesantren kaji. Di atas ini, baru silsilah kitab dari segi Fiqih. Belum Usul Fiqihnya, Belum Tauhidnya, belum tasawufnya.
Silsilah kitab ini, saya temukan dalam Muqadimah Nadzhom kitab Fathul Mu’in bahasa Sunda Arab Pegon. Karya KH Dahlan bin KH Mustofa Ponpes Al Mu’in Cianjur.***