KAPOL.ID – Pasar Muktisari di Kec. Langensari terus menuai polemik. Kali ini, kepentingan angkutan umum yang mencuat.
Pasalnya, sebelum pasar tersebut direnovasi total, angkutan kota biasanya berada di Subterminal Langensari yang berada tepat disamping pasar. Tidak hanya menyebabkan angkot “papencar”, retribusi dari Sub Terminal tersebut pun hilang.
“Memang sebelumnya di samping pasar Muktisari itu ada Sub Terminal angkutan kota. Namun sekarang tidak ada lagi,” kata Plt. Kepala Dinas Perhubungan Kota Banjar, Ajat Sudrajat, Rabu (04/03/20).
Dikatakannya, sebelum pasar direnovasi, lahan Sub Terminal tersebut rencananya akan dibangun menjadi Terminal Tipe C. Namun, bukannya diperbesar lahannya malah saat ini lenyap.
Meski begitu, Ajat mengatakan saat ini pihaknya tengah melakukan kajian untuk membuat Terminal Tipe yang sudah memasuki tahap kajian dan mencari lahan yang cocok.
Disinggung terkait pencaplokan lahan, Ajat menjawab diplomatis.
“Ya bagaimana menafsirkannya sebetulnya. Tapi yang jelas lahan itu digunakan untuk kepentingan pemerintahan juga,” katanya.
Kasi Angkutan, Dinas Perhubungan Kota Banjar, Enceng Setiawan menambahkan potensi retribusi dari Sub Terminal Langensari itu sejak 2016 lalu pun sudah hilang. Karena angkot tidak lagi masuk ke sub terminal.
“Pada saat itu ada wacana lahan Sub Terminal akan diganti atau dipindahkan. Namun kami masih menunggu hasil kajian terkait lahan yang akan digunakan,” katanya.
Di samping itu, peredaran angkotan yang melintasi Langensari jadi tidak terpantau sama sekali. Saat ini, angkot memilih berhenti dibeberapa persimpangan yang dianggap ramai.
“Sejak tidak adanya sub terminal di sana, kami menjadi kesulitan dalam melakukan pengawasan dan pengendalian angkutan kota tersebut,” katanya.
