BIROKRASI

Sumedang Wilayah Rawan Bencana Alam, Atang Sutarno Minta Warga Waspada dan Siaga

×

Sumedang Wilayah Rawan Bencana Alam, Atang Sutarno Minta Warga Waspada dan Siaga

Sebarkan artikel ini
Atang Sutarno

KAPOL.ID – Di musim penghujan khususnya di wilayah Kabupaten Sumedang telah tiba dan saatnya harus lebih berwaspada sewaktu- waktu

Bencana alam sewaktu-waktu akan menimpa siapa dan kapan saja khususnya pada saat memasuki musim hujan.

Apalagi, Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan gunung.

Sebagian besar, wilayah Sumedang adalah pegunungan, kecuali di sebagian kecil wilayah utara berupa dataran rendah.

Disampaikan, Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Sumedang Atang Sutarno.

Ia mengimbau agar masyarakat dan pendatang yang masuk Kota Tahu agar waspada.

Karena, setiap musim hujan acap kali terjadi pohon tumbang di sskitar Jalan Raya Bandung-Cirebon.

“Sumedang, sebagaimana kita ketahui bersama bahwa seluruhnya daerah rawan bencana, terutama banjir dan longsor,” ucap Atang.

“Nah, sekarang kita menghadapi musim penghujan atau hidrometerologi, maka saya sangat memohon seluruh warga untuk berhati-hati dan siaga bencana,” ujar dia.

Bagi pengendara khususnya, Atang memohon agar istirahat ketika hujan besar melanda wilayah Sumedang.

Dan, masyarakat agar tak berwisata ke lokasi yang rentan bencana alam longsor dan.banjir.

Ia mengatakan, wilayah Cimanggung sampai sekarang masih rawan longsor.

Oleh karena itu, tolong berhati- hati bagi masyarakat di daerah Cimanggung.

“Berhati-hati dan siaga juga terhadap tebing-tebing di daerah itu. jmJika terjadi hujan yang sangat lebat dan terjadi dalam waktu yang lama silahkan untuk menghindar dulu sementara aktu,” ujar Atang.

Kmudian, untuk daerah Jatinangor pun daerah yang rawan banjir ketika hujan.

“Tolong drainase dan selokan dibersihkan agar sirkulasi air pada saat hujan menjadi baik,” tuturnya.

Pada hujan dengan intensitas cukup tinggi akan sangat membahayakan jika saluran air tersumbat sampah.

Selanjutnya, wilayah Ujungjaya pun diimbau waspada seiring sebelumnya cariang jebol.

Nah, untuk Ujungjaya Cipelang dan sekitarnya agar berhati-hati, karena air dari Sungai Cimanuk dan Cipelang acap kali meluap.

Dan, untuk daerah dari mulai Ganeas, Sumedang Utara, Cisitu, Darmaraja, Wado sampai menuju ke arah Malangbong tetap berhati-hati itu daerah rawan longsor dan banjir bandang.

“Kemungkinan kalau hujan tinggi itu daerah atas akan mengalirkan air yang cukup besar seperti halnya yang terjadi di dekat jembatan di daerah Wado,” ujarnya.

Kemudian daerah Jatinunggal, Jatigede itu daerah rawan, tolong berhati-hati untuk yang berwisata.

“Kita sama-sama dengan BPBD menjaga keselamatan diri kita menjaga harta kita, menjaga nyawa kita, BPBD terbatas tenaganya, Pemda Sumedang juga terbatas, keselamatan bukan berada di negara atau di pemerintahan. Tapi keselamatan ada pada diri kita masing masing,” kata dia.

Atang memohon kepada masyarakat untuk bersama-sama menjaga keamanan, ketertiban dan juga menjaga keselamatan pada saat musim hujan.

Ditempat terpisah, Pj Sekda Sumedang Hj. Tuti Ruswati mengatakan, menghadapi bencana sekarang musim hujan maka Pemerintah Daerah telah melakukan langkah-langkah.

Dikatakan, yang pertama memasang re warning sistem di tujuh titik yang rawan banjir seperti di Jatinangor, Cimanggung, Citengah, Tomo, Ujungjaya dan sebagainya.

“Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi dari UI, kita ada alat yang bisa mendeteksi ketinggian air. Kemudian apabila air itu akan menyebabkan suatu banjir maka akan terkonek dengan handphone untuk rewarning,” ujar dia.

Sehingga masyarakat lebih waspada kemudian kita rapat dengan Forkopimda terhadap kewaspadaan dini menghadapi musim penghujan dan menghadapi bencana banjir dan longsor.

“Titik rawan longsor himbauannya selalu waspada dan apabila ada saluran air yang tersumbat mohon dibersihkan secara gotong royong, kemudian ada sungai-sungai yang biasanya terhambat oleh sampah dan sebagainya. Itu salah satu perilaku masyarakat yang harus diperbaiki sama-sama bergotong-royong melancarkan saluran air agar tidak melimpah ke pemukiman,” pungkasnya. ***