KAPOL.ID–Tiga hari lagi, Tasikmalaya akan terkunci bagi pemudik. Petugas siap menyekat setiap titik perbatasan. Bahkan kecil peluang bagi pemudik dapat melewati jalan-jalan tikus.
Namun demikian, pengetatan yang hanya berlaku sampai tanggal 5 Mei 2021 itu masih belum berpengaruh pada lonjakan jumlah pemudik ke Kabupaten Tasikmalaya. Paling tidak seperti terpantau di terminal tipe B, Singaparna.
Alih-alih alami peningkatan, jumlah keberangkatan dan kedatangan kendaraan AKDP dan AKAP malah cenderung terus menurun. Sampai lebih dari 50 persen. Biasanya 60 kendaraan menjadi 30 kendaraan.
“Sebelum ada larangan mudik juga sudah ada penurunan, tapi tidak sesignifikan sesudah ada larangan mudik. Sekarang sampai lebih dari 50 persen, penurunannya,” ujar Suhendar, Koordinator Terminal Singaparna, Senin (3/5/2021).
Memang berdasarkan pantauan kapol.id juga ada berepara kendaraan yang memaksakan berangkat, walaupun dengan jumlah penumpang seadanya. Hampir tidak ada kendaraan yang jangankan penuh, setengahnya saja tidak.
Suhendar juga menginformasikan bahwa sempat ada peningkatan jumlah penumpang dan pemberangkatan pada Jumat (30/4/2021). Peningkatan penumpang sebesar 6%, sementara peningkatan kendaraan sebesar 2%.
“Dikarenakan apa? Karena banyak santri-santri yang sengaja pulang ke daerahnya masing-masing, dan itu diperbolehkan bahkan atas himbauan pimpinan pondok pesantren masing-masing,” Suhendar menandaskan.