BANJAR, (KAPOL).– Program One Pesantren One Product (OPOP), yang diprakarsai Pemprov Jawa Barat melalui Dinas KUKM Provinsi Jawa Barat, mengucurkan dana hibah sebesar Rp25 juta kepada 20 Pesantren di Kota Banjar.
Kegiatan yang bertujuan untuk menciptakan kemandirian umat melalui para santri, masyarakat dan Pondok Pesantren, diharapkan mampu mandiri secara ekonomi, sosial dan juga untuk memacu pengembangan skill, teknologi produksi, distribusi, pemasaran melalui sebuah pendekatan inovatif dan strategis.
“Dari 24 Pesantren yang daftar, hanya 20 Pesantren yang lolos dan mendapatkan bantuan Rp. 25 juta perpesantren. Pemberian itu diberikan pada hari senin dan selasa kemarin di Bandung,” ucap Kabid KUKM, Neneng Widya Hastuti, diruang kerjanya, Rabu, (04/09/2019).
Diungkapkan Neneng, kegiatan penyerahan bantuan oleh Gubernur tersebut, para penerima manfaat (pesantren) diikutsertakan pula dalam beberapa kegiatan, diantaranya temu bisnis, pelatihan, pendampingan, serta promosi hasil karya.
“Mereka difasilitasi semuanya dan ditingkatkan kemampuannya bisnisnya. Terlebih lagi akan selalu didampingi proses pengembangan usahanya, bersinergi dalam jaringan bisnisnya, hingga mereka berhasil menjadi sebuah pondok pesantren yang mandiri,” tuturnya.
Pesantren Al-Kasyaf, Pataruman, yang dipimpin KH. M. Nasir Ghozali, mengaku sangat bersyukur atas pemberian modal bagi para santrinya itu.
“Alhamdulillah tentunya saya sangat bersyukur dengan pemberian modal dari Pemprov Jabar, semoga saja para santri disini mendapatkan manfaat dan mampu belajar mandiri serta meningkatkan perekonomiannya,” ungkapnya. (KP-12)***
Foto | Kabib KUKM, Neneng Widya Hastuti, berfoto bersama dalam kegiatan penyerahan bantuan Provinsi Jawa Barat, melalui Dinas KUKM Provinsi Jawa Barat, yang mengucurkan dana hibah sebesar Rp. 25 juta kepada 20 Pesantren di Kota Banjar.