CISAYONG, (KAPOL).- Ratusan santri dari sejumlah pondok pesantren di Jawa Barat mengikuti pelatihan dan magang program Jabar Juara, One Pesantren One Produck (OPOP) di Pondok Pesantren Al Idrisiyyah, Kecamatan Cisayong, Kabupaten Tasikmalaya, Rabu (25/9/2019).
Kegiatan tersebut digelar oleh Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Provinsi Jawa Barat bekerjasama dengan Pondok Pesantren Idrissiyah.
Hadir dalam acara pembukaan, Dinas Koperasi dan UMKM Kabupaten Tasikmalaya dan Camat Cisayong.
Kepala UPTD Pendidikan dan Pelatihan Perkoperasian dan Wirausaha Provinsi Jawa Barat, Deni Handoyo mengatakan kegiatan pelatihan dan magang ini merupakan program One Pesantren One Produk yang merupakan program Gubernur dan Wakil Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil dan Uu Ruzhanul Ulum.
Ini merupakan program yang strategis. Adapun pelatihan dan magang ini akan dilaksanakan selama seminggu dengan berbagai sektor bisnis.
Dimana pondok pesantren diberikan pelatihan dan dimagangkan, seperti bagaimana cara membuat bisnis yang baik dan produknya.
Selain itu membuat sebuah perencanaan dan memetakan permodalannya serta pemasarannya.
Nantinya selain pelatihan di ruangan, peserta juga langsung dengan melakukan prakteknya. Bahkan, formulasi dalam prakteknya sebanyak 70 persen.
“Nantinya yang menarik 70 persennga praktek. Seperti cara budidaya ikan yang baik, pengolahan kuliner dan lainnya,” ucapnya.
Menurutnya, dalam 2019 ini dari sekitar 1.500 pondok pesantren dari 27 kota dan kabupaten di Jawa Barat dan ikut seleksi. Dari hasil seleksi ditetapkan sebanyak 1.074 yang lolos untuk ikut pelatihan.
Nantinya, dari sebanyak itu akan diseleksi lagi menjadi sekitar 500 pondok pesantren untuk mengikuti pelatihan tahap berikutnya.
Selanjutnya, akan diseleksi lagi menjadi berjumlah 200 pondok pesantren, hingga akhirmya berjumlah 20 pondok pesantren.
Untuk kriterianya, jelas pondok pesantren harus terdaftar, ada koperasinya dan memiliki produk unggulan di pondok pesantrennya.
“Bagi pondok pesantren yang memenuhi kriteria, nantinya akan mendapatkan bantuan modal dan sejumlah fasilitas termasuk pemasaran dan promosi baik di dalam negeri maupun di luar negeri,” ucapnya.
Dikatakan dia, para peserta atau pondok pesantren yang lolos seleksi akan mengikuti magang sekaligus mendapat hadiah dari pemerintah.
Hadiah tersebut kegiatan yang saat ini sedang berjalan yakni berbentuk temu bisnis, pelatihan dan pemagangan, bantuan penguatan modal usaha, pendampingan usaha, dan promosi produk melalui pamaren.
Untuk pelatihan yang dilaksanakan saat ini sebanyak 200 peserta, karena sisanya dilaksanakan di 3 pondok pesantren di kota yang berbeda.
Pihaknya mengapresiasi dan menyampaikan ucapan selamat kepada para peserta. Hal ini menjadi kebahagiaan Pemprov Jawa Barat karena sudah menjadi cita-citanya untuk memajukan dunia pendidikan di ponpes.
Dimana pondok pesantren diharapkan mampu mendirikan usaha mandiri. Hal tersebut sesuai tujuan OPOP adalah membangun kemandirian pesantren melalui pemberdayaan ekonomi dengan membantu pesantren memilih komoditi.
Kemudian, memberi pelatihan, magang, dan pendampingan –produksi pemasaran, serta keuangan.
Sistem bisnis OPOP berbeda dengan program kewirausahaan lain karena lebih dulu mencari off-taker atau pembeli. Kemudian, ponpes peserta OPOP akan memproduksi produk sesuai dengan permintaan konsumen, ungkapnya.
Sementara perwakilan dari Pondok Pesantren Al Idrisiyyah, Aka Bonanza mengatakan peserta yang hadir saat ini sebanyak 200 orang dari 100 pondok pesantren di Jawa Barat.
Nanyinya, selama pelatihan dan magang disini akan terfokus pada dua jenis usaha yakni produksi makanan dan minuman, serta petikanan.
Terkait dengan jenis usaha makanan dan minuman, karena Al Idrisiyyah memiliki usaha pabrik roti, rumah makan dan mini market yang produknya hasil produksi sendiri. Selain itu belajar budidaya perikanan, yang selama ini sudah berjalan di Ponpes Al Idrisiyyah.
“Dari sekitar 40 unit bisnis yang terdapat di Al Idrisiyyah, nantinya dalam pelatihan dan magang akan terfokus pada kuliner dan perikanan,” ucap Aka yang juga sebagai Ketua Kopontren Fatiyyah.
Dikatakan dia, selama 7 hari pelatihan dan magang, nantinya akan melakukan konsep berdiskusi dan berbagi ilmu. Ini sangat membanggakan dan bahagia, karena dari ribuan pondok pesantren di Jawa Barat nantinya akan ada 200 pondok pesantren yang magang di Al Idrisiyyah.
Hal ini karena Al Idrisiyyah, menjadi salah satu dari lima pondok pesantren di Jawa Barat yang ditunjuk sebagai tempat pelatihan dan magang.
Dengan demikian, selain bisa berbagi ilmu juga bisa menjalin silaturahmi dengan pondok pesantren lain yang ada di Jawa Barat.
“Kita bisa bersama-sama dengan pondok pesantren lain untuk membentuk ekonomi pondok pesantren yang mandiri,” ungkapnya. (KAPOL)***