SUMEDANG, (KAPOL).- Warga OTD (orang terkena dampak) Waduk Jatigede akan meminta Bupati Sumedang, H. Dony Ahmad Munir menyatakan bahwa di Jatigede masih ada masalah yang harus diselesaikan.
Pemkab Sumedang harus tanggungjawab terhadap masyarakat OTD Jatigede yang hingga kini masih menanggung beban hidup yang sulit.
Aksi unjukrasa kemarin, adalah bukti bahwa di Jatigede masih ada masalah.
“Pasca demo kemarin, kita melakukan evaluasi dan mempersiapkan untuk audensi dengan bupati sebagaimana yang dijanjikan pihak Pemkab pada demo kemarin,” ujar Ketua Forum Komunikasi OTD (FKOTD), Aden Tarsiman usai rapat persiapan OTD, Jumat (6/9).
Pada audensi nanti yang akan dilaksanakan Selasa (10/9), kata Aden, warga OTD juga akan meminta bupati untuk mengambil alih peruntukan perumahan di Desa Sakurjaya, Kecamatan Ujungjaya agar bisa dialokasikan untuk warga OTD yang belum memiliki rumah.
“Saat ini katanya perumahan di Sakurjaya malah diperebutkan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggungjawab. Maka sebaiknya perumahan yang memang dulunya juga diperuntukan untuk OTD kembali dialokasikan untuk OTD,” paparnya.
Ia menambahkan, janji Pemkab Sumedang untuk beraudensi dengan warga OTD harus ditepati. Karena warga OTD butuh kepastian yang jelas dari kepala daerah.
“Walaupun kami belum mendapatkan konfirmasi kembali dari pihak Pemkab, kami berharap bupati benar-benar datang dan bertemu kami,” katanya.
Aden menambahkan, pada audensi nanti akan membawa atau menyertakan massa sekitar untuk support dan tranparansi jalannya audensi
Sebelumnya pada Rabu (4/9) warga OTD kembali melakukan unjuk rasa di Kantor IPP Kabupaten Sumedang.
Namun pada aksi unjuk rasa tersebut, Bupati Sumedang DonyAhmad Munir, urung menemui warga OTD Waduk Jatigede. Padahal massa peserta aksi telah menunggu dari pukul 10.00 pagi hingga 15.30.
Pada saat itu, Asisten Skretaris Daerah Bidang Pemerintahan Kabupaten Sumedang, Endah Kusyaman yang mendatangi massa aksi di halaman IPP menyampaikan, bupati siap menemui OTD setelah membuat jadwal kemudian pada Selasa (10/9).
Endah menyebutkan, bupati bukan tidak ingin menemui OTD, karena skejul kerja sudah terjadwalkan. (KP-09)***