CISAYONG, (KAPOL).- Wakil Gubernur Jawa Barat, H Uu Ruzhanul Ullum menekankan agar pesantren yang ada di Jawa Barat harus memiliki kekuatan ekonomi di samping pendidikan.
Sehingga pesantren bisa kokoh dan kuat sampai beberapa generasi ke depan dan pesantren bisa mandiri dari segala bidang termasuk mandiri di bidang ekonomi.
“Pesantren harus kuat secara ekonomi. Mandiri di segala bidang. Para santri harus merubah pola pikir, tidak hanya belajar ilmu agama juga belajar ekonomi atau muamalah,” kata Uu pada pembukaan Pelatihan dan Magang One Pesan One Produk (Opop) tahap kedua di Pondok Pesantren Idrisiyah, Pagendingan Cisayong Jumat (4/10/2019).
Pelatihan dan magang peserta Opop tahap kedua diikuti oleh 75 pesantren dari berbagai daerah di Jawa Barat.
Mereka akan mengikuti pelatihan selama tujuh hari sehingga bisa menguasai ilmu ekonomi dari narasumber yang kompeten di bidang ekonomi.
Pada pembukaan tersebut hadir pula kepala Bapeda Kabupaten Tasikmalaya, Dr Iwan Saputra, Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Tasikmalaya, H Safari Agustin dan undang lainnya.
Kata Uu kenapa pesantren di Jawa timur dan Jawa Tengah kuat bertahan hingga beberapa generasi setelah ditinggal kiyai pendirinya, karena ternyata pesantren di Jatim dan Jateng memiliki kekuatan di bidang ekonomi.
“Pesantren di Jatim dan Jateng itu banyak yang memiliki perusahan besar, memiliki PT, rumah makan dan lainya sehingga kuat bertahan hingga beberapa generasi,” katanya.
Beda dengan pesantren di Jawa Barat, banyak yang gugur setelah ditinggal oleh kiyai pendirinya. Pesatnya pesantren ditentukan oleh kharisma kiyai, tapi ketika kiyai meninggal pesantren juga ikut padam.
“Makanya kita ubah sekarang ini agar eksistensi pesantren terus berkembang, pesantren harus mulai memikirkan bidang muamalah,” katanya.
Diakui Uu, pesantren Idrisiyah sudah melakukan terobosan di bidang muamalah dan saat ini menjadi pesantren percontohan di Jawa Barat. Dengan mengembangkan ekonomi pesantren bisa dengan mudah membangun mesjid megah yang menjadi kebanggaan Jawa Barat.
Uu berharap para santri peserta Opop bisa belajar banyak ke pesantren Idrisiyah bagaimana membangun ekonomi yang hebat.
Di mana pesantren Idrisiyah saat ini memiliki sektor usaha di bidang perikanan ada udang vaname, perdagangan ada qini mart, kuliner ada rumah makan dan juga di bidang ekspor impor.
Pimpinan Pondok Pesantren Idrisiyah, Syekh Akbar M Fathurrahman mengaku bersyukur pesantren Idrisiyah dipercaya untuk kegiatan magang para santri dalam menimba ilmu di bidang pengembangan ekonomi.
Kata syekh sudah seharusnya pesantren saat ini memikirkan dan mengembangkan ekonomi demi kejayaan umat Islam. Jangan sampai sektor ekonomi terus dikuasai pihak lain.
Karena kata dia dengan bersatu menguasai ekonomi maka Islam akan kembali jaya.
“Untuk urusan ekonomi kita semua harus bersatu demi kemajuan umat dan agama. Dengan bersatu insyaallah umat Islam akan kembali berjaya di muka bumi ini,” katanya. (KP-03)***