KAPOL.ID – Salah seorang anggota klub motor ternama di Kota Bandung, Deri Kusnandar mengaku mendapatkan teror hingga ancaman pembunuhan.
Ancaman tersebut oleh seseorang tersebut, menurutnya hadir aaat menjelang musyawarah cabang klub motor ternama tersebut.
Sehingga, Deri pun memutuskan untuk melaporkan teror dan ancaman tersebut ke Polda Jabar melalui Direktorat Reserse Siber pada Sabtu (7/6/2025) pukul 10.00 WIB tentang adanya tindak pidana ITE identity Theft dan pengancaman dengan terlapor EH dan kawan-kawan.
“Saya membuat laporan ini karena adanya ancaman yang sudah diluar batas kewajaran. Dan, ancaman pun saya terima secara pribadi serta kepada keluarga saya. Saya dan keluarga menjadi korban pengancaman, seperti mau dibunuh, dipukuli, sampai teror-teror lainnya baik lewat telepon atau rekaman suara,” katanya.
Menurut dia, bahkan pada tanggal 6 Juni pada saat Idul Adha jam 23.00 mereka melakukan teror ke rumah.
“Mereka menggedor-gedor gerbang rumah saya yang kebetulan pada saat itu hanya ada istri dan 2 anak perempuan saya yang masih berumur 2 tahun dan berumur 13 tahun,” ujarnya.
Dimatakakan, aat ini kedua anaknya mengalami trauma yang cukup dalam diantaranya yang balita selalu menangis dan yang 13 tahun tidak mau melakukan aktivitas rutinnya seperti mengaji ke masjid bahkan tidak mau pulang ke rumah.
“Salah satu anak saya itu, sekarang tinggal di rumah neneknya, ” katanya saat dikonfirmasi, Senin (9/6/2025).
Deri mengaku kejadiannya sejak malam takbir Idula Adha sampai Minggu (8/6/2025) malam, dan masih ada ancaman lagi melalui rekaman suara.
“Kalau ancaman yang secara langsung, yakni terjadi penyerangan ke tempat usaha saya sampai hampir terjadi di sana adu fisik. Sekarang laporan sudah masuk ke Ditressiber Polda Jabar,” katanya
Deri pun mengutarakan kronologis singkat hingga adanya ancaman tersebut.
Katanya, klub motornya hendak menggelar muscab di mana ada dua calon. Lalu, di WA grup klub motor itu sempat terjadi saling ejek awalnya.
“Dahulu enggak pernah seperti ini, baru menjelang muscab sekarang. Saya sudah tujuh tahun keanggotaan di klub motor ini. Bahkan, saya dengan petahana menjadi pengurus selama dua periode,” ujarnya.
Deri berharap kepolisian bisa secepatnya melakukan penyelidikan.
“Saya sih ingin ada jaminan keamanan bagi saya dan keluarga saya. Sebab, ancaman ini sudah ke pribadi bukan kelompok lagi. Ditressiber Polda Jabar pun sudah menanggapi laporan saya dengan mengatakan akan melakukan penyelidikan,” katanya
Disinggung terkait permasalahan ini sudahkah dicoba selesaikan secara internal, Deri menyebut dua kubu sudah mencoba menahan.
“Tapi, orang ini (terlapor) merasa memiliki keberanian atau so jago. Awalnya dari masalah klub, justru menjadi masalah pribadi. Selain saya juga ada yang menjadi korban lainnya, yakni teman saya,” katanya.
Lebih lanjut, Deri pun menyebut terlapor pada 8 Juni 2025 mendatangi tempat usahanya.
“Mereka melakukan tindakan premanisme, seperti membuat keributan hingga tindakan penamparan ke salah seorang rekan saya bernama Kim,” ucap Deri.
“Ini seolah-olah klub motor tersebut mengorganisir aksi premanisme yang dipergunakan untuk kepentingan satu pihak yang didukung oleh terlapor,” ucap Deri.
Menurut Deri, kasus tersebut sedang dalam penyelidikan pihak kepolisian Polda Jabar melalui Ditressiber. ***