TASIK, (KAPOL).- Menyikapi masalah pembangunan Mesjid Kecamatan Mangkubumi dan Objek Wisata Situ gede, sejumlah elemen masyarakat datangi DPRD Kota Tasikmalaya, Kamis (5/9/2019).
Mereka mempertanyakan penyelesaian Masjid Besar Kecamatan Mangkubumi karena selama 5 tahun kebelakang belum juga terealisasi.
Selain itu, mereka juga menuntut pemerataan pembangunan, pengawasan rotasi dan mutasi di birokrasi dan mempermudah akses informasi dan pemberdayaan pemuda.
Dalam audensi yang digelar di ruang rapat Paripurna DPRD Kota Tasikmalaya, salah satu koordinator warga Asep Rijal Asy’ari mengungkapkan, pihaknya menyampaikan aspirasi warga, terkait pemerataan pembangunan di wilayah Kota Tasikmalaya.
“Kami tidak berbicara hanya Mangkubumi saja tetapi juga Kawalu. Keinginan kita berangkat dari kepentingan bersama warga dan komponen Mangkubumi Kawalu untuk membangun Mangkunumi dan Kawalu,” katanya.
Diungkapkannya, Apresiasi besar buat anggota dewan yang setia mengawal kita semua dalam menyampaikan aspirasi.
“Kehadiran semua warga dan elemen disini sebagai bentuk kecintaan kami untuk daerah kami. Ada 10 komponen yang saat ini bergabung bersama kami,” katanya.
Komunitas Pencinta Alam RAMI JENGGALA, Imam Sukaeman mengungkapkan keprihatinan terkait kondisi lingkungan yang kotor.
Tidak jarang warga membuang sampah sembarangan dikarenakan minimnya bak atau tempat penampungan sampah sementara.
“Kami berharap di beberapa tempat belum ada yang memiliki bak sampah dan warga masih membuang sampah ke sungai. Sehingga sungai rusak dan tercemar,” katanya.
Pihaknya juga berharap, pemerintah memaksimalkan potensi alam Situ Gede yang memiliki potensi besar, tetapi sayang tidak terawat dan tidak termaksimalkan.
“Ada kebiasaan yang hilang di Kota Tasikmalaya yaitu budaya gotong royong,” katanya.
Ketua Sementara DPRD Kota Tasikmalaya Aslim menyebutkan, Hari selasa kami dilantik dan saat itu juga kami menerima aspirasi masyarakat termasuk hari rabu dan hari ini.
Dikatakannya, Kami tidak ada apa apanya tanpa dukungan dari masyarakat karena kami hanyalah perwakilan masyarakat yang harus melayani.
Diungkapkanya, Kedatangan dari sejumlah elemen masyarakat bukan tanpa alasan, pasti akan menyampaikan aspirasi yang harus kita sikapi dan kita akomodir sesuai wewenang dari DPRD.
“Kita harus mendapatkan referensi dari warga sebagai bahan kerja kami,” katanya.
Terkait kondisi situ gede, kata Aslim, pihaknya berharap seluruh stake holder harus duduk bersama untuk mengoptimalkan destinasi wisata situ gede, antara pemerintah, dewan dan masyarakat.
“Dengan niat Basmallah mari kita bangun masjid besar mangkubumi bukan hanya oleh Anggota Dewan dapil 4 saja tetapi oleh semua anggota dewan Kota Tasikmalaya serta semua potensi yang ada, Tentang potensi lainnya yang perlu digali yaitu penataan PKL, Penataan pedagang kuliner agar bisa menjadi point lebih bagi Kota Tasikmalaya,” katanya.
Sementara Anggota DPRD Fraksi PPP H. Enjang Bilawini menyebutkan, terkait masjid besar, pihaknya sudah mengajukan surat kepada Pemkot agar bisa mencairkan dana CSR Bank BJB dan kita tinggal menunggu.
“Kita juga sudah mengumpulkan tim anggaran Pemkot Tasikmalaya dan menyampaikan kepada mereka agar Pemkot bisa segera menyelesaikan pembangunan Masjid Besar Kecamatan Mangkubumi,” katanya.
Untuk optimalisasi Situ gede, kata Enjang, pihaknya sudah melakukan beberapa upaya termasuk sumber anggaran dari APBD Provinsi agar Situ Gede bisa lebih tertib dan tertata.
Sementara aksi audensi tersebut dikawal ketat aparat Kepolisian dari Polres Tasikmalaya Kota. (KP-07)***