TASIK, (KAPOL).- Pemerintah daerah Kabupaten Tasikmalaya diminta untuk mengevaluasi dan melakukan pengecekan ketersediaan obat pada seluruh puskesmas se-Kabupaten Tasikmalaya.
Hal ini untuk menghindari terjadinya kembali pemberian obat kadaluwarsa seperti yang dialami oleh pasien penyakit jantung, Ny. Anah (50) warga Desa Deudeul, Kecamatan Taraju, Kabupaten Tasikmalaya, ketika dirinya berobat ke puskesmas Puspahiang.
Hal itu diungkapkan, Wakil pimpinan DPRD Kabupaten Tasikmalaya, Cecep Nurul Yakin, ketika menanggapi insiden yang terjadi di dunia medis Kabupaten Tasikmalaya.
Dikatakan dia, bukan tidak mungkin obat kadaluwarsa itu juga ada di puskesmas lainnya yang dikhawatirkan diberikan kepada pasien baik dengan alasan kelalaian ataupun tidak ada stok obat yang layak konsumsi.
“Saya tekankan untuk melakukan evaluasi secara menyeluruh dan komprehensif. Bisa jadi obat kadaluwarsa tadi terselip diantara obat yang masih layak,” ujar Cecep.
Bahkan, Cecep menekankan, untuk obat yang sudah kadaluwarsa atau tidak kayak konsumsi, segera dimusnahkan, bukan disimpan di gudang limbah medis.
Karena dikhwatirkan, adanya orang yang tidak bertanggung jawab memanfaatkan obat kadaluwarsa itu untuk tujuan tertentu.
Ia pun mengimbau kepada seluruh puskesmas untuk teliti, berhati-hati, dan menerapkan SOP yang sudah ada, terutama dalam pemberian obat kepada pasien.
Obat yang merupakan bahan kimia jika salah diberikan akan berakibat fatal.
“Itukan bahaya kalau obat kadalursa dikonsumsi. Niatnya ingin kesembuhan malah mengancam atau beresiko kehilangan jiwa,” pungkas Cecep.
Sementara itu, keluarga Ny. Anah (50) mendapatkan kunjungan dari Jabar Quick Response (JQR) yang diwakili oleh istri Wakil Gubernur Jawa Barat, Hj. Lina Marlina Ruzhanul Ulum.
Disamping untuk mengetahui duduk permasalahan yang dialami ibu 4 orang anak ini, kedatangan Lina juga memberikan sedikit bantuan pada keluarga pemegang KIS (Kartu Indonesia Sehat) yang disubsidi pemerintah tersebut.
“Saya datang kesini menyerap perlu adanya kewaspadaan dalam segala hal, yang harus dilakukan oleh semua. Bukan hanya oleh petugas kesehatan tetapi juga oleh masyarakat. Kesadaran itu tidak hanya di obat, tetapi juga di makanan perlu kejelian,” ujar Lina.
Kedaangan istri mantan Bupati Tasikmalaya, Uu Ruzhanul Ulum ini, sontak membuat kaget dan haru keluarga Ny. Anah. Sebab dirinya tidak menyangka, dibalik musibah yang menimpanya banyak memunculkan kepedulian sejumlah pihak, termasuk dari Istri Wakil Gubernur Jawa Barat.
Hadir pula ke rumah Ny. Anah, Kapolsek Taraju AKP Budi Rahayu, Babinsa Koramil Taraju, Kepala Desa Deudeul, hingga psetugas puskesmas Puspahingan. (KAPOL)***