PENDIDIKAN

Disdikbud Kabupaten Tasik Akan Evaluasi Penggunaan Aplikasi Pelaporan BDR

×

Disdikbud Kabupaten Tasik Akan Evaluasi Penggunaan Aplikasi Pelaporan BDR

Sebarkan artikel ini
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengemukakan soal alasan pihaknya mengurungkan kembali rencana pemberlakukan pembelajaran tatap muka di Kabupaten Tasikmalaya. (Foto: kapol.id/Amra Iska)

KAPOL.ID–Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya membuat aplikasi pelaporan belajar dari rumah (BDR). Aplikasi tersebut sudah tersosialisasikan melalui jalur tujuh wilayah Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).

Saat direalisasikan di sekolah, banyak guru yang mengeluhkan kewajiban mengisi aplikasi yang hanya berlaku di Kabupaten Tasikmalaya tersebut. Terutama guru-guru berusia lanjut. Pasalnya mereka sudah terlanjur banyak keterbatasan kemampuan.

“Sudah tua gini kan sudah serba susah. Pake laptopnya aja enggak bisa. Belum lagi faktor mata, jangankan ngetik, hurufnya juga enggak keliatan. Waktu juga malah tersita untuk mengisi aplikasi,” ujar Maryam (55), salah satu guru.

Keluhan semacam itu ternyata sudah banyak terdengar oleh Disdikbud. Bahkan, Kepala Disdikbud Kabuoaten Tasikmalaya, Dadan Wardana mengaku bahwa dirinya memaklumi respon para guru. Karena, katanya, memang tidak bisa dinapikan bahwa masih banyak guru yang belum paham IT.

Disdikbud Kabupaten Tasikmalaya melangsungkan bimbingan teknis menggunakan aplikasi pelaporan belajar dari rumah di MKKS wilayah Singaparna, bertempat di SMP N 1 Mangunreja, beberapa waktu lalu. (Foto: kapol.id/Amra Iska)

“Makanya, sebetulnya kami ini dalam rangka memajukan atau memotivasi para guru dalam hal IT. Supaya nanti melalui aplikasi itu guru juga bisa melaporkan kegiatannya dari jam berapa sampai jam berapa, kemudian apa saja yang sudah dilakukan,” ujar Dadan saat dikonfirmasi, Selasa (15/9/2020).

Adapun terkait kesulitan yang dialami oleh para guru, Disdikbud akan mengevaluasinya. Paling tidak mengukur mana yang lebih besar, apakah yang merasa kesulitan atau sebaliknya(?). Sekarang, pengisian aplikasi pelaporan BDR baru pada tahap percobaan.

“Karena sekarang kita sudah zaman teknologi. Tapi kita evaluasi nanti. Kalau memang memberatkan, nanti kita ubah lagi. Kita akan lihat, di mana letak kesulitannya, lalu kita cari lagi cara apa yang lebih memudahkan atau tidak memperumit,” Dadan menandaskan.

—- Support KAPOL with subscribe, like, share, and comment —-
Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web: https://kapol.tv
Twiter : https://twitter.com/kapoltv
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Instagram : https://www.instagram.com/kapol_id
Portal Inside : https://kapol.id/