BIROKRASI

Genjot Perekonomian, Kadis Perindag Kabupaten Tasik: Gas dan Rem Harus Seimbang

×

Genjot Perekonomian, Kadis Perindag Kabupaten Tasik: Gas dan Rem Harus Seimbang

Sebarkan artikel ini
Saat menggenjot perekonomian, kata Nana, pemerintah juga terus berupaya meminimalisir penularan Covid-19. Ia menganalogikannya dengan menginjak gas dan rem mobil secara seimbang. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID–Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Tasikmalaya, Nana Rukmana sangat optimistis perekonomian di wilayahnya akan bangkit.

Ada beberapa hal yang Nana jadikan acuan. Antara lain karena pemerintah sudah menyalurkan banyak program bantuan, khususnya di tengah krisis akibat pandemi Covid-19.

“Bantuan untuk UMKM itu kan sudah. Kemudian kredit dari perbankan sudah banyak yang dipermudah,” terang pria yang merangkap Plt Asda II Kabupaten Tasikmalaya itu.

Di samping itu, Nana meninjau bahwa perekonomian di pasar-pasar seputar Kabupaten Tasikmalaya masih terus hidup. Meskipun ia akui Covid-19 berdampak pada penurunan omset industri kecil menengah (IKM) hampir 50%.

“Tapi sekarang sudah mulai menunjukan peningkatan. Khususnya di dalam pengolahan makanan. Kedua di dalam kerajinan. Bordir sekarang banyak yang beralih ke produksi masker,” lanjutnya.

Di tengah kondisi seperti itu, kata Nana, pihaknya tetap akan menggenjot perekonomian. Bahkan akan selalu mensosialisasikan agar masyarakat mendahulukan produk dalam negeri.

Pada prosesnya, pemerintah tidak menapikan pandemi yang belum usai. Nana sendiri menganalogikan membangkitkan perekonomian sekarang ini seperti mengendarai mobil manual.

“Kalau diibaratkan dengan kendaraan atau mobil manual, menginjak gas dan rem harus seimbang. Dalam arti di saat kita gas sektor perekonomian supaya tetap berjalan, kita juga mengerem penularan Covid-19,” tambahnya.

Nana menjabarkan bahwa menginjak gas perekonomian berarti tidak memberlakukan PSBB secara total. Karena itu akan melumpuhkan perekonomian dan memperparah keadaan.

Sementara mengerem penularan Covid-19 berarti terus meningkatkan kepatuhan terhadap protokoler kesehatan. Dalam hal ini setiap UPT mesti selalu mensosialisasikan pentingnya 5 M.