KAPOL.ID- Hujan deras yang mengguyur wilayah Kecamatan Pagerageung Pada Selasa malam telah mengakibatkan bencana longsor.
Tebing setinggi 20 meter di Kampung Sedalewih, Desa Puteran, Kecamatan Pagerageung Kabupaten Tasikmalaya longsor menimpa jalan desa. Akibatnya akses warga di ke Desa Guranteng terputus.
Bencana longsor tersebut terjadi pada Rabu (8/4/2020) pagi. Namun hingga sore hari longsoran terus terjadi. Cuaca di wilayah Pgerageung pun terus diguyur hujan meskipun tidak deras.
Punduh Kampung Sadaleuwih, Hadi Ismaya mengatakan, tebing setinggi 20 meter dengan panjang 50 meter itu longsor tergerus air hujan dan menimpa jalan penghubung Desa Guranteng dengan desa Puteran.
“Longsor juga menimbun lahan persawahan warga. Akses warga terputus dan harus saat ini memutar dengan jarak yang sangat jauh menggunakan akses lain,” katanya.
Dijelaskan Hadi pihak desa bersama masyarakat terus melakukan pemantauan terhadap pergerakan tanah tersebut. Khawatir longsoran tanah itu menimpa permukiman warga.
“Kami warga sepakat untuk terus memantau lokasi pergerakan tanah. Dan di lokasi longsoran sudah kami Pagari agar warga tidak lewat, karena kondisinya berbahaya,” ucapnya.
Kata dia pihaknya tidak bisa tidur nyenyak, apalagi hujan terus mengguyur wilayah Desa Puteran meskipun intensitasnya kecil. Jika saja hujan turun dengan intensitas tinggi longsoran akan terus bertambah parah.
Relawan BPBD Kecamatan Pagerageung, Dwi Juli Kusmorof mengatakan, warga di sekitar longsoran diminta waspada agar bencana longsor tidak mengakibatkan korban jiwa.
Pihaknya bersama petugas dari Desa terus melakukan pemantauan terhadap bencana longsor tersebut. Karena khawatir bencana itu terus terjadi dan mengancam permukiman warga.
“Untuk mengevakuasi material longsoran dibutuhkan alat berat. Karena kalau dengan manual sangat sulit. Ketebalan longsoran itu lebih dari 5 meter. Kami mengucapkan pemerintah daerah bisa mendatangkan alat berat ke lokasi longsoran,” ucapnya.
Dwi meminta agar masyarakat di sekitar lokasi longsor tetap waspada dan terus memantau pergerakan tanah. Karena cuaca saat ini masih terjadi hujan. Jika hujan turun dengan intensitas tinggi kemungkinan besar bencana longsor akan kembali terjadi.***