KAPOL.ID –
Setelah Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilonggarkan Pemerintah Kota Sukabumi, Ikatan Keluarga Wartawan Indonesia (IKWI) Kota Sukabumi merasa resah.
Pasalnya, mereka tak rela melepas anak-anak memasuki new normal atau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) yang sedang gencar dipromosikan pemerintah akhir-akhir ini.
Dian Lopes (38) salah satunya. Rasa cemas belum reda ketika suami bekerja di lapangan sebagai seorang wartawan. Salah satu garda terdepan untuk memberikan informasi mengenai covid 19.
Kini bertambah was-was adanya wacana anak-anak akan kembali ke sekolah.
“Rasa resah, cemas dan was-was bercampur. Anak-anak sekolah mana bisa patuhi aturan protokol untuk selalu memakai masker, cuci tangan atau pake hand sanitizer.”
“Apalagi harus jaga jarak tanpa ada pengawasan orang tua dan guru,” ujar Dian, Sabtu (30/5/2020).
Divisi Humas IKWI, Sri Siswanti juga merasakan hal yang sama. Meski usia anak sudah setingkat SMU, belum begitu yakin dapat berjalan maksimal.
“Namanya juga anak-anak sekolah, mau besar kecil sama, ditakutkan langgar aturan protokol kesehatan,” katanya.
Wanti mengatakan, pemerintah seharusnya menyediakan dulu jaminan keselamatan. Karena banyak hal harus dikondisikan, bahkan benahi dahulu fasilitas sekolah.
“Mayoritas kan harus naik angkot, ojol, tidak semua orang tua dari mereka punya fasilitas super pribadi untuk menuju sekolah,” jelasnya.
Di Sukabumi kurva terpapar covid-19 masih naik, dan perlu waktu sistem AKB untuk menjamin keamanan kesehatan di lingkungan sekolah, transportasi publik.
“Hemat saya, belajar dulu di rumah dan di lingkungan sekitar rumah. Jalankan protokol kesehatan dan meminimalisir risiko di keluarga dan komunitas masing-masing,” pungkasnya.***