KAPOL.ID –
Dampak akan penyebaran virus corona di Indonesia, ratusan pedagang khususnya di Tasikmalaya mengeluh.
Salah satunya terasa di area Wisata Kampung Naga dan sejumlah rumah makan di Kecamatan Salawu Kabupaten Tasikmalaya.
Omset terjun bebas hingga 70 % hingga 99% menghilang termakan dampak virus corona.
“Jelas sangat terasa kang, dampak corona tersebut,” kata Nandi (26), pedagang kerajinan di Kampung Naga, kepada KAPOL.ID, Senin (23/3/2020).
Pendapatan yang biasanya Rp 1 juta bahkan lebih, kata dia, kini datang jauh dari harapan. Pesanan dari luar daerah pun terpaksa dihentikan.
“Satu persen saja sudah baik kang, tapi kini nol persen penjualan kita keluar. Pesanan dari luar kota juga udah di-stop, bingung we jadinya,” ungkapnya.
Senada dengan pedagang kerajinan di Kampung Naga, Ibu Imas (52). Pengusaha warung nasi di Jalan raya Tasik – Garut, tepatnya di Kampung Tenjowaringin, pendapatannya berkurang hingga 70%.
“Kalau ramai perharinya itu sekitar Rp 20 jutaan. Kalau sekarang Rp 4 juta saja itu sudah alhamdulilah, tapi jarang,” ungkap Imas.
Menurutnya, perubahan ini mulai terasa akibat isu virus corona dan Lock Down beredar di masyarakat.
“Betul ini dampak dari isu tersebut, dan termakan oleh masyarakat. Kewalahanlah, soalnya untuk membayar karyawan dan modal dagang saja kini harus diperhitungkan,” ujarnya.
Maka dalam hal ini, kami selaku pedagang berharap wabah virus seperti ini segera sirna dari lingkungannya.
“Jika hal ini terus dibiarkan sampai berbulan–bulan, nasib kami kaya apa,” kata Imas. (dhi-dhi)***