TASIKMALAYA, (KAPOL) – Sekelompok anak muda di Desa Cayur, Kecamatan Cikatomas, Kabupaten Tasikmalaya berhimpun. Mereka menamai komunitasnya dengan sensasional. Sebut saja Kurawa, yang dalam kisah pewayangan, tokoh-tokohnya dipandang negatif. Selalu menjadi antagonis atau tokoh jahat, Namun Kurawa di Desa Cayur bermakna lain. Menurut Ketua Kurawa, Irman Bastaman, nama itu adalah akronim dari Kumpulan Remaja Cayur Wetan.
“Kami mewadahi anak-anak muda yang ingin beraktivitas positif. Kami berkumpul dan berdiskusi secara rutin setiap hari Sabtu. Opsi, singkatan dari Opini Sabtu Ini. Selanjutnya baru menggelar Opsih, operasi bersih-bersih,” katanya saat komunitas Kurawa ini berkumpul di sebuah saung, di Jalan Lengongbarang, Cikatomas, tempo hari,
Irman dan kawan-kawan, seperti ingin menngungkap kisah-kisah pewayangan tersembunyi dari Kurawa dalam Baratayuda. Watak Kurawa yang selama ini dianggap orang jahat, ternyata ada hal-hal yang patut dicontoh. Menggugat citra atas Kurawa yang selama ini selalu dalam kondisi yang tidak menyenangkan.
Citra baik pemuda, menurut Irman mesti diperkuat. Di antaranya dengan meningkatkan wawasan dengan menghadirkan narasumber sesuai dengan keahliannya. “Kami sering menghadirkan pembicara dari berbagai kalangan untuk berdiskusi bersama para pemuda di Desa Cayur, sesuai dengan permasalahan yang sedang berkembang,” katanya.
Langkah itu diapresiasi Tokoh Pemuda Desa Cayur, Ugan Nugraha, yang saat ini menjadi calon Kepala Desa Cayur bernomor urut 4. Menurut dia banyak hal yang bisa dilakukan para pemuda di kampung untuk membangun desa. Perkembangan teknologi digital, kata dia salah satu yang harus disikapi.
“Para pemuda bisa berperan menjadi kreator konten positif tentang desa. Mempromosikan potensi desa di akun media sosial, salah satu cara efektif,” ujar Ugan.
Dia berharap, Kurawa dalam pewayangan yang identik memiliki sifat jelek, bisa mengangkat sisi baik. Di sisi lain Kurawa mempunyai perilaku yang patut dicontoh. Seperti, Duryudana adalah anak sulung dari Kurawa yang bertanggung jawab, Dursasana adalah adik yang sangat patuh, Citraksa Citraksi adalah Kurawa yang sopan, Yuyutsu adalah satu-satunya Kurawa yang selalu mau belajar. Demikian pula Patih Sangkuni bagaimana ia sosok yang sejak kecil telah mengalami ketidakadilan di keluarganya dan sempat dipermalukan oleh Pandu.