POLITIK

KPU Sumedang Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS

×

KPU Sumedang Gelar Simulasi Pemungutan dan Perhitungan Suara di TPS

Sebarkan artikel ini
KPU Sumedang melakukan simulasi pemungutan dan perhitungan suara di TPS. *

KAPOL.ID – Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Sumedang bersama PPK Kecamatan Sumedang Utara, Anggota KPPS melakukan gelar simulasi TPS berlokasi di lapang Padasuka Desa Padasuka Kecamatan Sumedang Utara.

Tampak hadir, Kapolres Sumedang, Kasdim 0610 Sumedang, Bawaslu, Kapolsek, Danramil Sumedang Utara, Panwascam Sumedang Utara beserta PKD Desa Padasuka.

Menurut, Ketua KPU Kabupaten Sumedang Ogi Ahmad Fauzi mengungkapkan, Hari ini KPU Sumedang melaksanakan simulasi pemungutan dan penghitungan suara.

“Hari ini kami melakukan simulasi di TPS 12 Desa Padasuka ada sebanyak 248 pemilih yang kami libatkan dalam simulasi hari ini. Jadi di TPS akan ditempatkan petugas KPPS-nya. Mereka yang bertugas hari ini pemilihnya juga yang 248 adalah DPT di TPS 12 ini,” ujar dia, Rabu (31/1).

Nah, tujuan dari kegiatan hari ini adalah sosialisasi yang tentunya kami ingin menyampaikan kepada KPPS bahwa nanti pada saat pemungutan suara itu akan seperti ini.

“Begitu pun pemilihnya, bahwa nanti itu akan seperti ini, begitu stakeholder lainnya bahwa pelaksanaan pemungutan suara pada tanggal 14 Februari itu akan seperti ini,” ujar dia.

Ada sesuatu yang baru pada kegiatan hari ini, yaitu terkait dengan (sirekap) sistem informasi rekapitulasi.

“Hari ini di jam 13.00 WIB kegiatan sirekap masih belum berjalan, barusan jam 13.00 kita break dulu istirahat. Nanti akan dimulai lagi setengah dua,” ucap dia.

Setelah itu akan dilanjut untuk penghitungan, itu yang kemudian akan dilakukan.

“Kalau kita lihat dari jam 07.00 pagi memang ada beberapa catatan. Sebetulnya pertama terkait dengan durasi, kalau terkait dengan durasi orang akan menghabiskan waktu di TPS itu 3 samapi 5 menit hitungan normal,” katanya.

Tapi untuk usia-usia tertentu membutuhkan waktu yang lebih lama, kesulitan mereka adalah pada saat kembali melipat, jadi posisi yang sama sebelum dilipat kemudian dilipat kembali membuat lebih lama.

Terkait dengan bilik suara relatif lebih luas dibandingkan sebelumnya, jadi pada saat mereka membuka surat suara tadinya relatif lebih leluasa.

“Cuman masalahnya, pada saat mereka kembali melipat seperti sedia kala itu, catatan kami terkait durasi kami tadi sudah simulasikan 248 itu plus 2 %. Tadi kami juga coba simuasikan pemilih yang DPK, kemudian pemilih DPTB  supaya KPPS ini juga nanti di lapangan mereka tahu tidak hanya kemudian yang terdata dalam DPT saja, mungkin saja yang ada tiba-tiba mereka datang hanya membawa KTP saja,” ujarnya.

Misalnya begitu, atau
mereka membawa surat pindah memilih nanti perlakuannya seperti apa, termasuk misalnya beberapa jenis yang mereka akan terima tadi betul-betul simulasikan.

Hambatan salah satu simulasi ini adalah terkait dengan kerawanan.  “Ya salah satunya adalah karena nanti musim hujan dan tepat hari ini pas hujan dari pagi tadi hujan,” kata dia.

Jadi salah satu kerawanannya adalah hujan bagaimana kemudian memastikan bahwa pelaksanaan pemungutan suara bisa berjalan tepat waktu jam 7, walaupun misalnya terkendala cuaca seperti tadi jam 7 misalnya belum banyak yang datang.

“Tapi apapun kondisinya kita harus sesuai dengan ketentuan kalau jam 07.00 dimulai, ya mau dalam hujan atau segala macam jam 7 sudah kita mulai,” katanya.

Kemudian yang perlu diantisipasi kedepannya adalah jika kondisi seperti sekarang ini, hujan.

“Alhamdulillah tadi hujan dan sudah reda, yang dikhawatirkan adalah pada saat hari H hujannya lebat, kemudian ada tantangan tersendiri,” kata dia.

Bagaimana pun kondisinya, kendati hujan tapi pemilih tetap harus datang ke TPS pada 14 Februari 2024. ***