KAPOL.ID –
Lulusan Bisnis Manajemen Institut Teknologi Bandung (ITB) Triani Restianti mengangkat produk UMKM asal Tasikmalaya. Produk tas home industri yang dikembangkan sejak tahun 2021 mendapat respon pasar internasional.
“Sejak kuliah memang dalam dituntut dapat membuka bisnis. Brand tas Hirakiya ini bisnis ketujuh yang saya kembangkan. Semua memang membutuhkan proses, tidak langsung berhasil.”
“Pernah mengembangkan gurame Tasik, fashion muslim juga. Sampai akhirnya ke tas wanita,” katanya ketika ditemui di kantornya Jalan Bantar Kota Tasikmalaya, Rabu sore.
Brand Hirakiya saat ini menembus pasar internasional. Kuncinya, digitalisasi dan kualitas yang terjaga agar dapat bersaing dengan produk lainnya.
“Sejak awal mengembangkan, saya sudah bergabung dengan kampus shopee. Kita belajar membangun optimasi toko dan ekosistem bisnis di samping produk yang kita tawarkan,” ucapnya.
Penjualan tas khusus wanita yang dikembangkan Triani bersama keluarganya melalui marketplace shopee mencapai puluhan hingga ratusan dalam sehari.
Dari hanya seorang pekerja, saat ini sudah menggerakan puluhan orang. Baik di bagian produksi daerah Cimuncang dan Sukaratu Tasikmalaya maupun marketing.
“Alhamdulillah, hari-hari biasa pesanan 50-100 pieces terjual. Kalau ada momen tertentu di marketplace seperti 10.10 atau lainnya bisa meningkat setidaknya empat sampai sepuluh kali lipat.”
“Dari jumlah tersebut 10-20 persennya berasal dari pasar internasional. Ada beberapa negara di Asia seperti Malaysia, Filipina, Singapura juga Amerika latin,” bebernya.
Shopee
Mahasiswa ITB angkatan 2014 mengaku ekosistem marketplace shopee dari hulu ke hilir sangat membantu untuk memasarkan produk. Bahkan hingga mencapai pasar internasional.
“Ada namanya toko flexi di Shopee, kita sangat dimudahkan yang khusus penjualan luar negeri. Dari mulai pemasaran, administrasi, pembiayaan hingga kurir.”
“Memang ada perbedaan harga kalau pasar internasional, untuk pasar Indonesia harga produk di kisaran Rp 70-100 ribuan,” jelasnya.
Trani juga berkesempatan mengikuti kompetisi jagoan UMKM naik kelas tahun 2025 yang diadakan marketplace shopee. Dari 1.300 UMKM se-Indonesia, masuk ke 8 besar.
“Meski tak juara, kita optimis. Bisa dipandang di tingkat nasional bahkan global. Membuka mata kami, optimis bahwa segala sesuatu ada prosesnya. Walaupun di daerah, bisa percaya diri dalam usaha,” ucapnya.***












