PENDIDIKAN

Mahasiswa Baru STIDKINU Indramayu, Dikukuhkan

×

Mahasiswa Baru STIDKINU Indramayu, Dikukuhkan

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Inagurasi atau pengukuhan mahasiswa Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah dan Komunikasi Isalam (STIDKINU) Indramayu tahun Akademik 2020/2021 bertempat di Aula Gedung Dakwah PCNU Indramayu, Minggu (6/09/2020).

Ikut hadir, Ketua PCNU (Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama), KH. Juhadi Muhamad, Ketua STIDKINU Indramayu Supendi Sami’an S.E., M.M dan Rais Syuriah KH. Syarif Tahmid.

Susunan acara diawali dengan mengucapkan Basmallah lalu lantunan ayat suci al-Qur’an yang dibawakan oleh salah satu mahasiwa STIDKI NU Indramayu ustadz Ahmad Yani, Nyanyikan Lagu Kebangsaan Indonesia Raya kemudian disusul lagu Yaalal Wathan.

Dalam sambutannya, Ketua STIDKINU Indramayu menekankan akan pentingnya kebersamaan dalam proses belajar mengajar.

Bahkan, mengakui hebatnya kebersamaan para dosen dan mahasisiwa terkait hal tersebut.

“Saya sangat bangga akan kebersamaan terutama para dosen dan mahasiswa dalam proses belajar mengajar,” ujarnya.

Ia menambahkan bahwa kita harus mampu membuktikan talenta kita baik kepada orang tua, kampus dan masyarakat.

“Jangan pernah ingin jadi penonton di era globalisasi dan digitalisasi ini,” katanya.

Menurutnya, paling tidak kita harus jadi pemain bila perlu jadi sutradara.

Sementara Ketua PCNU (Pengurus Cabang Nahdlotul Ulama ) Indramayu KH. Juhadi Muhammad mengapresiasi sambutan dari ketua STIDKI NU Indramayu.

Ia menegaskan bahwa kita harus jadi sutradara dalam mengawal peradaban di era global dan digital ini.

Di akhir sambutannya disampaikan dia ingin mencetak para pelaku usaha dalam bidang apapun.

karena menurutnya semua saat ini masih hanya menjadi penikmat bukan pencipta.

“Kedepan saya ingin terutama mahasiswa STIDKI NU mari kita ciptakan karya-karya terbaik kita jangan hanya jadi penonton dan penikmat, selama ini kita hanya membeli belum bisa memproduksi,” tutur Juhadi.

Acara Inagurasi STIDKI Indramayu akhirnya ditutup dengan simbolisasi penyerahan piagam pengukuhan mahasiswa dan doa oleh Ro’is Syuriah KH. Syarif Tahmid.

Ia berpesan akan pentingnya melestarikan tradisi-tradisi soal NU sebelum ditutup dengan doa.

“Melestarikan tradisi-tradisi ke Nu-an itu sangat penting,” tutur K.H.Syarif. (Jani)***