OPINI

Pahlawan Keluarga Adalah Kita

×

Pahlawan Keluarga Adalah Kita

Sebarkan artikel ini

Oleh Ipa Zumrotul Falihah
Aktivis Perempuan, Direktur Yayasan Taman Jingga

Bulan November identik dengan bulannya para pahlawan karena setiap tanggal 10 November diperingati sebagai hari pahlawan. Lalu apa yang terlintas dibenak kita ketika mendengar kata pahlawan?

Mungkin kita akan membayangkan seseorang yang gagah perkasa seperti superhero yang membela orang-orang lemah dan tertindas. Atau juga seseorang yang namanya diabadikan menjadi nama jalan dan nama bandara di negeri ini. Fotonya terpampang di tembok ruangan sekolah karena mereka pernah berjuang membela bangsa dan negara.

Sepertinya semua benar, karena arti pahlawan menurut KBBI adalah orang yang menonjol karena keberanian dan pengorbanannya dalam membela kebenaran. Maka Pahlawan bisa ditujukan untuk siapa saja yang kita rasa pantas untuk disebut sebagai pahlawan.

Istilah pahlawan sendiri bisa diartikan secara luas. Sosok pahlawan bukan hanya orang-orang yang berjuang membela bangsanya ketika sedang berperang atau yang berkostum khas superhero dengan tugas utamanya membela kebenaran.

Akan tetapi pahlawan bisa juga ditujukan kepada setiap individu yang berjuang bekerja keras berkorban dengan penuh cinta untuk sesuatu hal yang dianggapnya benar atau untuk orang orang yang disayanginya.

Lalu apakah kita menyadari bahwa sebenarnya banyak sekali pahlawan di sekitar kita. Coba perhatikan dari hal yang paling dekat dahulu, yaitu di lingkungan keluarga adakah diantara keluarga yang berjuang berkorban untuk kebahagian keluarganya.

Sudah dipastikan itu ada, maka seseorang tersebut yang berjuang bekerja keras, berkorban demi orang yang disayanginya serta bahu-membahu membangun keluarga dan menjaga keutuhan keluarganya layak disebut sebagai pahlawan keluarga.

Karena mereka yang berjuang untuk keluarganya penuh dengan pengorbanan. Waktu, tenaga, pikiran, harta bahkan ada yang mengorbankan nyawanya didedikasikan dalam rangka membahagiakan orang orang tercinta.

Keluarga adalah komponen terkecil dalam suatu lingkungan bermasyarakat. Baik buruknya suatu sistem keluarga maka akan berpengaruh terhadap lingkungan sekitar. Dalam menjalani kehidupan sehari- hari maka diperlukan kerjasama yang baik antar anggota keluarga guna untuk memenuhi, mengelola serta mempertahankan keutuhan keluarga.

Setiap anggota keluarga memiliki peranan penting dalam berjalannya proses kekeluargaan. Ibu dan Ayah merupakan sosok penting dalam keluarga, mereka layak disebut pahlawan dalam keluarga atas banyak hal yang telah mereka lakukan.

Proses ibu mengandung selama 9 bulan jelas bukan merupakan sesuatu yang mudah, apalagi ketika waktunya melakukan persalinan. Rasa sakit berjam-jam dengan taruhan nyawa dialami setiap ibu di seluruh belahan bumi ini demi menghantarkan anaknya lahir ke dunia. Jelas ini bukanlah hal yang sederhana.

Perjuangan tidak selesai sampai di situ, karena perjuangan seorang ibu masih berlanjut. Mengasuh mendidik Membesarkan anak penuh dengan tantangan dan ujian, semua yang dilakukan bukan perkara mudah. Hanya kesabaran cinta dan kasih sayang yang disertai perencanaan dan kalkulasi yang matang yang dapat membuat proses itu menjadi sukses.

Dalam ajaran islam, kita mengenal ibu sebagai madrasah pertama bagi anak anaknya. Ibu juga sebagai pondasi kuat pendidikan anak di keluarga, Pada jiwa dan raga perempuan yang bernama ibu ada dedikasi tinggi, kerja keras dan pantang menyerah menjadikan keturunannya semakin berkualitas dan berakhaqul karimah. Sehingga anak-anak hasil didikan ibunya ini siap menjadi generasi penerus bangsa.

Sama halnya dengan ibu sosok ayahpun harus banting tulang menafkahi keluarganya tak kenal lelah. Ada yang bekerja di siang hari, ada juga yang malam hari semata mata demi menghidupi keluarga. Selain itu seorang Ayah adalah imam keluarga, pemimpin yang bertanggung jawab penuh atas berjalannya roda keluarga. Menjadi panutan dan teladan agar berhasil memimpin anak istrinya.

Hal ini sangat krusial dalam keharmonisan dan stabilitas sebuah keluarga sampai ada ayat Al-Quran yang menerangkan “Jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka” Jelas bahwa ayat ini menjadi pertanggungjawaban penuh seorang kepala keluarga yaitu sosok ayah agar bisa selamat dan bahagia keluarganya tidak hanya di dunia akan tetapi sampai kelak di akhirat.

Adapula kisah kakak adik yang sama sama bahu membahu bertahan hidup tanpa orang tuanya hidup dalam serba kekurangan. Sampai ada juga kisah seorang kakak yang rela menjual ginjal demi kebahagian adiknya meski cerita itu hanya didalam film. Tapi kemungkinan hal itupun bisa terjadi dalam kehidupan nyata yang tidak kita ketahui, karena ada banyak cerita dramatis dalam keluarga di belahan bumi ini yang beragam. Dari sana kita belajar arti penting cinta kasih dalam keluarga. Dan yang berkorban demi keluarganya adalah Pahlawan Keluarga.

Secara pribadi saya baru mengerti setelah saya menjadi orang tua berperan sebagai seorang Ibu dan memiliki anak, banyak sekali hal yang harus dilakukan untuk keluarga. Bahkan memprioritaskan kepentingan keluarga daripada kepentingan diri sendiri. Badai rumah tangga dinamika hidup yang mendominasi ujian kehidupan manusia.

Maka ada banyak diantara kita sebagai orang tua yang berusaha tetap tegar, kuat karena ingin membangun keluarga yang utuh, agar mereka anak anaknya terus tumbuh tanpa harus patah semangatnya.

Dari sini kita dapat ambil pelajaran, bahwa perjuangan orang tua kita dulu dalam mendidik dan membesarkan kita dengan segala pengorbanannya. Dan terus berlanjut ke diri kita sekarang sebagai orang tua yang berjuang untuk keluarga.

Mendidik dan membesarkan anak anak adalah sebuah proses perjuangan panjang yang patut disamakan dengan aksi heroik dari perjuangan seorang pahlawan. Dan kita masing masing yang berjuang dikeluarganya adalah pahlawan keluarga.

Menurut Pemerhati anak Seto Mulyadi mengatakan, “Pahlawan keluarga adalah mereka yang membawa unsur kepeloporan untuk memajukan keluarganya. Menjadikan keluarga itu lebih sejahtera, anggotanya sehat secara fisik dan psikologis, mendorong setiap individu di rumah dapat berkembang, serta mendapatkan hak-haknya.”

Anak-anak kita butuh seorang sosok pahlawan untuk dijadikan panutan. Bisa jadi, semua usaha dan perjuangan yang kita lakukan untuk mereka saat ini sedang diteladani oleh mereka dan dijadikan standar oleh mereka tentang bagaimana seharusnya menjadi orang tua yang baik yang bisa memberikan contoh bagi mereka kelak ketika mereka besar jadi orang tua.

Seorang pakar anak ahli parenting Ayah Edy mengatakan “Indonesian Strong From Home” Indonesia kuat dari rumah. Artinya bangsa dan negara ini bisa kuat bisa maju diawali dari rumahnya masing masing, dari keluarganya masing masing. Untuk itu perlu sekali membangun pondasi yang kuat dari rumah, dari keluarga agar ketahanan keluarganya kuat dan akan mendorong kekuatan kemajuan Bangsa Indonesia.

Karena anak-anak hari ini adalah generasi bangsa yang akan datang. Bilamana didikan asuhannya baik dikeluarganya akan menjadikan kekuatan kebaikan bagi bangsa dan negara karena telah menyiapkan generasi yang baik untuk masa depan. Maka siapapun orang tua yang telah mendidik dengan baik anak anaknya adalah pahlawan bagi bangsa dan negara ini.

Sosok pahlawan tidak melulu hanya mereka yang berjuang melawan penjajah. Mereka yang rela berkorban dan berjuang untuk memberikan yang terbaik untuk sesuatu atau orang-orang yang dicintainya keluarganya juga pantas disematkan gelar pahlawan. Selamat Hari Pahlawan untuk para pejuang keluarga.***