KAPOL.ID–Kevakuman yang terjadi pada dunia pendidikan akibat merajalelanya wabah Covid-19, ternyata tak hanya berdampak pada bidang proses kegiatan belajar mengajar. Lebih luas dari itu, seperti pada kegiatan-kegiatan lomba siswa yang berkaitan dengan pendidikan.
Sebut saja lomba Pastrasenda, Sapta Lomba O2SN hingga Pekan Olah Raga (POR) Guru. Perlombaan tersebut merupakan kegiatan kegitan yang biasa rutin dilaksanakan setiap tahun.
Namun kegiatan tersebut sama sekali terhenti selama pandemi Covid-19 merajalela, sejak dua tahun lalu. Tahun ini lomba-lomba mulai digelar lagi, kususnya di Kabupaten Tasikmalaya, oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
“Kalau melihat kondisi pandemi saat ini memang belum stabil, ya. Tapi sekalipun demikian kita mencoba melaksanakan agenda tahunan siswa dan guru ini dengan aturan protokol kesehatan yang sangat ketat,” terang Kepala Dsdikbud Kabupaten Tasikmlaya, Dadan Wardana.
Patrasenda sendiri berlangsung selama dua hari, Sabtu dan Minggu (6-7/11/2021). Dari pantauan kapol.id, sebagian besar siswa peserta lomba tampil dengan sedikit kaku. Boleh jadi karena kurangnya waktu persiapan.
Sekalipun demikian, Dadan tetap berharap kegiatan tersebut bisa berjalan maksimal. Sehingga akan melahirkan siswa-siswi yang kreatif dan inovatif untuk menunjang peningkatan kemampuan dan prestasi siswa.
Sementara ketua panitia kegiatan, Komaladiningsih mengakui jika kekakuan para peserta masih ada. Namun ia yakin takkan terlalu berpengaruh pada penyelenggaraan lomba secara keseluruhan.
“Makanya beberapa bulan sebelum kegiatan ini kami melakukan kegiatan wokshop khusus bagi guru seni. Hal itu dimaksudkan untuk menambah kemampuan dan pengetahuan pada kegitaan ini,” jelasnya.
Kegiataan Patrasenda tingkat Kabupaten Tasikmalayah itu menampilkan enam mata lomba. Antara lain dongeng, biantara, pupuh, carpon, aksara Sunda dan ngabodor sorangan (Borangan).