BIROKRASI

Pemkab Tasikmalaya Ingin Pastikan MBG Aman, Gelar Koordinasi dengan SPPI

×

Pemkab Tasikmalaya Ingin Pastikan MBG Aman, Gelar Koordinasi dengan SPPI

Sebarkan artikel ini
Makan Bergiji Gratis
Rapat Koordinasi MBG, Satgas undang SPPG untuk pastikan program Makan Bergizi Gratis aman. (Foto: kapol.id/Amin R. Iskandar)

KAPOL.ID — Merespon terjadinya beberapa peristiwa buruk seputar realisasi program Makan Bergizi Gratis (MBG), Pemkab Tasikmalaya menggelar rapat koordinasi dengan Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), Kamis (23/10/2025).

Rapat berlangsung di ruangan off room Setda Kabupaten Tasikmalaya. Puluhan SPPI hadir memenuhi undangan. Sementara dari pihak pemerintahan, hadir Ketua Satgas dan Wakil Bupati Tasikmalaya selaku Pengarah MBG.

Adapun peristiwa buruk yang terjadi antara lain keracunan, keterlambatan, hingga kecelakaan. Akibat dari hal itu, saat ini sudah ada empat dapur MBG yang ditutup sementara, dari 132 dapur yang ada.

Wakil Bupati Tasikmalaya, Asep Sopari Al Ayubi mengemukakan bahwa koordinasi dengan SPPI untuk menegaskan kembali perlunya program MBG berjalan dengan sukses. Sebab MBG merupakan program nasional yang menjadi amanat langsung dari Presiden Prabowo Subianto.

“MBG ini merupakan program mulia: memberikan makanan bergizi dan gratis bagi anak-anak sekolah, ibu-ibu hamil serta menyusui, dan Balita. Maka, semua pihak yang terlibat dalam MBG baik SPPI, SPPG, ahli gizi; harus betul-betul punya kepedulian dan perhatian yang sangat serius,” ujar Asep Sopari.

Keseriusan penyelenggaraan MBG, menurut Asep Sopari, antara lain tampak dari lancarnya alur rantai pasok. Mulai dari bahan baku sampai makanan itu sampai ke penerima manfaat.

Artinya, dari hulu sampai hilir harus betul-betul higienis, berjalan lancar dan tepat waktu. Asep Sopari tidak berharap timbulnya kemadaratan. Seperti keracunan, keterlambatan dan lain sebagainya.

“Makanya hari ini kami mengumpulkan SPPI untuk memastikan bahwa SPPI lah pihak yang paling bertanggung jawab atas berlangsungnya setiap MBG,” lanjut Asep Sopari.

Khusus terkait peristiwa keracunan, ternyata yang terjadi bukan semata-mata karena faktor bahan baku dan metode memasak. Tetapi bisa juga timbul akibat fasilitas penunjang dapur MBG itu sendiri. Seperti yang terjadi di Kecamatan Taraju.

“Kami juga mendapat laporan bahwa keracunan bukan hanya dari makanan, tetapi dari mesin atau genset. Itu karena ruangannya tertutup sehingga keracunan karbondioksida. Itu juga sama; harus aman, higienis, dan sesuai SOP yang sudah berlaku,” tandas Asep Sopari.

Support  KAPOL with subscribe, like, share, and comment

Youtube : https://www.youtube.com/c/kapoltv

Portal Web : https://kapol.tv/
Portal Berita : https://kapol.id/
Facebook : https://www.facebook.com/kabar.pol
Twiter : https://twitter.com/kapoltv