KAPOL.ID – Menanggapi rencana aksi protes pada hari pengumuman hasil pemilihan umum, atau pengerahan massa yang disebut dengan people power, PP Persatuan Islam (Persis) melalui Wakil Ketua Umum Dr. H. Jeje Zainudin, M.Ag dan Sekretaris Umum H. Haris Muslim, Lc. MA memberikan pandangan dan imbauan kepada jamaah.
Menurut pimpinan ormas Islam berpengaruh itu, gerakan kedaulatan rakyat memprotes ketidakjujuran dan ketidakadilan dalam proses Pemilu adalah sah dan hak konstitusional warga negara selama tetap dalam koridor hukum serta menjaga ketertiban, kedamaian, kesatuan dan persatuan bangsa.
“Pihak-pihak yang paling berkepentingan dalam memperjuangkan hak-hak konstitusional adalah masyarakat sebagai peserta pemilu, peserta kontestasi pileg dan pilpres, dan Partai peserta Pemilu beserta para warga,” katanya.
Persatuan Islam sebagai ormas telah menunaikan hak dan kewajibannya berperan aktif dalam proses pemilu dan menyalurkan aspirasinya dengan memberikan suara kepada para calon yang dipilihnya secara jujur dan adil.
Mendukung segala upaya protes dan proses terhadap penyelewengan, ketidakadilan, dan ketidakjujuran dalam penyelenggaraan dan pelaksanaan pemilu serta mendesak pihak yang berwenang untuk memproses dan menvonisnya sesuai hukum yang berlaku adalah merupakan bagian dari gerakan menegakkan amar makruf-nahyi munkar.
“PP Persis tidak menganjurkan warga jamiyah untuk terlibat langsung turun ke jalan, bagi yang merasa berkepentingan hendaklah tetap menjaga keamanan, ketertiban, dan keselamatan, serta tidak menggalang massa dengan mengatasnamakan dan menggunakan atribut Jamiyah,” katanya seperti yang disiarkan laman resmi persis.or.id.
Ditandaskan agar semua warga jamaah untuk tetap tenang, disiplin, mematuhi arahan, dan senantiasa berkoordinasi dengan para pimpinan apabila ada hal-hal yang penting. (Dardanella)