TASIKMALAYA, (KAPOL).- Universitas Perjuangan (Unper) bersama Akademi Pariwisata (Akpar) Siliwangi, Akademi Teknologi Aeronautika Siliwangi (ATAS) Bandung, mengadakan wisuda di halaman kampus Unper, Kamis (17/10/2019). Khusus bagi Unper, ini merupakan wisuda perdana.
Rektor Unper, Prof. Dr. H. Yus Darusman, Drs., M.Si. saat ditemui usai prosesi pelantikan mengatakan bahwa mahasiswa maupun lulusan dalam menghadapi Revolusi Industri akan menghadapi teknologi, sehingga lulusan harus bisa menyesuaikan dengan perkembangan teknologi.
Mahasiswa dibekali dengan kompetensi supaya mereka mampu menyelesaikan masalah di prodi masing-masing.
“Kurikulum itu kan direkayasa dalam bentuk berbagai mata kuliah, sehingga dalam 4 tahun yang terdiri dari 148 SKS, telah cukup untuk membekali mereka menjadi sarjana profesional,” katanya.
Sementara perkembangan zaman yang berubah dibandingkan dengan perkembangan kurikulum, maka di sinilah tugas mahasiswa untuk menyesuaikan dengan perkembangan tersebut.
Karena penyesuaian kurikulum setidaknya dilakukan 4 tahun sekali, meskipun dalam praktiknya fleksibel.
“Kalau dalam perkuliahan diberikan materi secara garis besar, inti-intinya,” ujarnya.
Maka dari itu, H. Yus mengimbau para mahasiswa dan lulusan supaya rajin “datang” ke kampus supaya saling berbagi dalam inovasi, pembaruan, dan temuan kepada mahasiswa dan lulusan.
Sebelum wisuda ini, kata dia, para wisudawan dibekali ilmu dan tata cara menjadi pengusaha, menjadi pegawai yang baik, dengan narasumber praktisi di bidangnya.
Bahkan, tidak tertutup kemungkinan membutuhkan lulusan sarjana dari Unper.
“Yang terpenting, lulusan itu peran dan fungsinya di tengah masyarakat. Baru orang itu dihargai oleh masyarakat. Sebagai apa? Kalau tidak sebagai apa-apa, orang kurang menghargai,” ucapnya.
Yang tidak kalah penting di era digitalisasi ini yaitu jangan melupakan kebudayaan sendiri.
Maka dari itu, Unper mengajarkan kebudayaan dan kesenian tradisional kepada mahasiswanya, bahkan mengharuskan setiap mahasiswa menguasai setidaknya satu kesenian.
“Kebudayaan itu kan tata kehidupan yang diwariskan dari zaman ke zaman. Kebiasaan bersikap dan berkehidupan,” katanya.
Berkaca pada hal tersebut, maka perkembangan zaman di era Revolusi Industri 4.0 yang serba digital, jangan menjadi halangan bagi seseorang untuk melupakan kebudayaannya.
Begitupun dalam tatanan sosial, setiap orang bisa beradaptasi. Jangan sampai nilai-nilai sosial tergantikan oleh teknologi, namun bisa diganti media. Seperti silaturahmi, harus tetap terjalin meskipun melalui jaringan media sosial.
Sementara Ketua pelaksana yang juga Wakil Rektor II Unper, Dr. H. D. Yadi Heryadi, Ir. M.Sc. menjelaskan bahwa wisuda tersebut diisi oleh 3 institusi, yaitu Universitas Perjuangan (Unper), Akademika Pariwisata (Akpar) Siliwangi,
Akademika Teknologi Aeronautika Siliwangi (ATAS) Bandung yang berada di bawah Yayasan Universitas Siliwangi.
Adapun wisuda ini diikuti sebanyak 388 orang, masing-masing dari Unper sebanyak 330 orang, Akpar 34 orang, dan ATAS 19 orang.
“Ini adalah wisuda pertama bagi Unper, sehingga diharapkan bisa menjadi bahan evaluasi untuk wisuda selanjutnya, karena diharapkan April 2020 mendatang, kami bisa kembali menggelar wisuda,” katanya.
Adapun konsep acara wisuda tersebut tetap mengedepankan kebudayaan lokal dengan ditampilkannya berbagai kesenian Sunda seperti Gending Pangbagéa, tarian Wangsit Siliwangi, dan sebagainya.
“Ini cara kita ngamumule seni Sunda, bagaimana meningkatkan pemahaman kebudayaan bangsa,” ungkapnya. (KAPOL)***