PENDIDIKAN

Siswa SDN 4 Bugis Kecamatan Anjatan Lakukan Sungkeman dan Cuci Kaki Orang Tua | Simbol Bakti Anak

×

Siswa SDN 4 Bugis Kecamatan Anjatan Lakukan Sungkeman dan Cuci Kaki Orang Tua | Simbol Bakti Anak

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID — Prosesi sungkeman dan basuh kaki orang tua dilakukan murid kelas 6 Sekolah Dasar Negeri (SDN) 4 Bugis Kecamatan Anjatan Kabupaten Indramayu, Sabtu ( 7/6/2025 ).

Prosesi ini sebagai awal dari tahapan perpisahan dan pelepasan murid kelas 6 ke jenjang SMP.

Para murid dan orang tua tak kuasa menahan tetes air mata selama prosesi berlangsung. Sejak pukul 07.00 WIB, ratusan kursi sudah berderet di lapangan menanti kedatangan para orang tua.

Kuali atau nampan berisi air pun sudah disiapkan para murid di pinggir lapangan.

Satu per satu, deretan kursi mulai dipadati para orang tua. Tepat pukul 08.00 WIB, acara pun di mulai.

Kepala SDN 4 Bugis, H. Warnita, S.Pd menyampaikan prosesi sungkeman dan cuci kaki orang tua tersebut merupakan bentuk simbol bakti anak terhadap orang tua.

Diharapkan, mendapatkan keberkahan menuju tercapainya sebuah cita-cita sukses di masa depan.

Kepsek berharap ke depannya para orang tua dapat melihat anak-anaknya sukses berkat baktinya kepada orang tua. Namun, tidak hanya sukses di dunia, terlebih lagi bisa sukses di akhirat.

Kepsek menjelaskan untuk tahun ajaran 2024/2025, jumlah total peserta didik yang lulus dari SDN 4 Bugis sebanyak 165 peserta didik.

Disampaikannya prosesi ini merupakan kejutan dan inisiatif murni dari para siswa. Sungkeman menjadi wujud terima kasih mereka atas bimbingan dan ilmu yang diberikan oleh para guru.

Menurutnya, sungkeman ini melibatkan wali murid dan  menjadi momen untuk mempererat hubungan antara guru, siswa, dan orangtua.

“Ini  kejutan  dengan penuh antusias, dan sungkeman ini sebagai bentuk  patuh kepada kedua orang tua,” ucapnya.

Sungkeman adalah sebuah tradisi atau ritual yang dilakukan sebagai bentuk permintaan maaf dan permohonan doa restu, melakukan sungkeman, dilakukan oleh siswa yang akan melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi atau oleh orang tua siswa yang akan menempuh jenjang pendidikan yang lebih tinggi.

Dalam konteks sekolah, kegiatan sungkeman ini  diselenggarakan pada saat perayaan kelulusan siswa.

Sungkeman dilakukan oleh siswa kepada para guru dan staf sekolah juga orang tua siswa sebagai bentuk rasa syukur dan terima kasih atas bimbingan dan ilmu yang telah diberikan selama bersekolah.

Kegiatan sungkeman juga dapat dimaknai sebagai bentuk refleksi program sekolah kepada masyarakat, penguatan pendidikan karakter peserta didik, dan pengembangan keterampilan siswa untuk bekal hidup di masa depan. (Uri Damuri)***