PENDIDIKAN

Lima Pendongeng Beraksi di Kemah Literasi

×

Lima Pendongeng Beraksi di Kemah Literasi

Sebarkan artikel ini

SUMEDANG, (KAPOL) – Seiring banyaknya Taman Bacaan Masyarakat, bermunculan pula kreativitas dari pengelola demi meningkatkan minat baca. Mendongeng salah satunya.

Pada hari kedua Kemah Literasi FTBM Jabar 2019 menghadirkan lima pendongeng dari pengelola Taman Bacaan Masyarakat seperti Budi Iskandar (TBM AIUEO, Komunitas Ngejah, Kab. Garut), Rian Hamzah (Sanggar Alam Kita, Kab. Bekasi), Ida Susanti (TBM Aulia, Kab. Bandung), Agustina Diah Pamongkasih (Rumah Baca Motekar, Kab. Sumedang), Dini (Kolecer Cianjur). Masing-masing narasumber memaparkan pengalaman mendongeng.

Rian Hamzah, “karena mendongeng mengasyikan, maka mendonengeng dapat menjadi metode meningkatkan minat baca”.

Budi Iskandar “saya mendongeng lebih menitikberatkan pada perubahan karakter suara. Supaya anak-anak dapat lebih terhibur dengan karakter-karakter suara”.

Agustina Diah Pamongkasih, “sebenarnya banyak membaca buku, otomatis dapat bercerita. Hanya mungkin tinggal mengolah vokal biar lebih keren”.

Ida Susanti, “mendongeng itu mudah. Kalau kita anggap mendongeng itu susah, sampai kapan pun kita tidak bisa mendongeng” Dini, “cara mendongeng saya lewat buku cerita, buku ceritanya lebih didramatisir. Anak-anak suka dengan itu”.

Banyak teknik dalam mendongeng, hal itu potensi kreativitas kita dalam mengekspresikannya. Mendongeng sendiri merupakan keterampilan berbahasa lisan yang bersifat produktif yang menjadi bagian dari keterampilan berbicara.

Keterampilan mendongeng sangat penting untuk meningkatkan keterampilan berkomunikasi juga sebagai pengembangan keterampilan. Oleh karena itu, metode dongeng tepat diterapkan oleh TBM dalam meningkatkan minat baca.