BIROKRASI

MAYBRAT: Lemhanas RI Lakukan Pengukuran Ketahanan Nasional Berbasis Distrik

×

MAYBRAT: Lemhanas RI Lakukan Pengukuran Ketahanan Nasional Berbasis Distrik

Sebarkan artikel ini
Pertemuan antara Pj Bupati Maybrat Bernhard E Rondonuwu dengan tim dari Lemhanas RI.

KAPOL.ID – Sosialisasi tentang asistensi pembangunan pengukuran berbasis data Distrik se-Kabupaten Maybrat, Papua Barat Daya digelar Pusat Laboratorium (Puslab), Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas-RI).

Terpantau, Pj Bupati Maybrat, Bernhard. E. Rodonuwu melaksanakan pertemuan tersebut di Kantor Bupati Maybrat, Selasa 7 Februari 2023.

Ikut hadir, Kapuslab  Lemhannas RI yakni Marsma TNI Surato dan Kolonel Lek Gatot Sutomo selaku Kabidkurtannas Puslab Lemharnnas RI.

Diketahui, tujuan kehadiran tim dari Lemhanas RI diantaranya
menyosialisasikan terkait kerja sama pengukuran Ketahanan Nasional Basis Distrik yang diselenggarakan perdana di wilayah Kab. Maybrat.

Pj. Bupati Kab Maybrat.pada intinya bersyukur karen Ketua DPR memiliki pemikiran yang luar biasa.

Karena, mempunyai niat dan keinginan untuk melaksanakan pengukuran ketahanan nasional berbasis di kabupaten/kota.

“Luar biasa, secara perdana akan dilakukan perdana di Kabupaten Maybrat yang basisnya nanti di tingkat distrik,” ucap Bernhard.

Bernhard menjelaskan, jika dilihat dari jumlah atau luas wilayah Kabupaten Maybrat ada sekitar 5.400 meter persegi.

Luasan itu, memang harus kembali dikonsultasikan melalui Kementerian Dalam Negeri.

Karena ada beberapa wilayah yang luasnya belum dimasukan dalam luas wilayah tersebut.

“Jadi, luas wilayah yang sekarang tercatat baru setengahnya. Itu, kalau kita melihat jumlah penduduk yang agregatnya sekitar 44.000 jiwa, dan saya bulatkan seperti itu saja,” ujarnya.

Kemudin, masih ada 18.000 yang data anomali sedangkan jumlah distrik ada 24 distrik untuk saat ini 24.

“Dari 24 distrik itu ada 4 distrik yang  belum beroperasi sepenuhnya,” ujar dia.

Diantaranya distrik di wilayah Aifat Timur Raya dan ada satu distrik yang sudah mulai melaksanakan yakni di Aifat Selatan.

Jadi, distrik yang sudah beroperasi jumlahnya 20 distrik.

“Kami berharap semua sudah diduduki kepala distrik dan segera melaksanakan operasional di wilayah tersebut,” ujarnya.

Kab. Maybrat, kata Bernhard, memiliki 259 kampung dan satu kelurahan.

Dikatakan, ketika nanti Tim  dari Lemhannas RI ini akan melaksanakan pengukuran berbasis distrik, maka kami akan menyambut baik.

Menurut Bernhard, karena data memang sangat perlu dan harus diperbarui.

“Setiap tindakan dan kebijakan yang diambil oleh Pemd Kabupaten harus benar-benar mengacu pada data trtkini,” ucapnya.

Sehingga semua rumusan program akan fokus dan jssilnya benar-benar seperti yang diharapkan.

“Kami menyambut baik dan mengucapkan selamat datang pak marsekal dengan Tim di Bumi A3 ( Ayamaru, Aytinyo, dan Aifat),” ujar Bernhard.

Sementara, Marsma TNI Surato selaku Kapuslab Lemhannas RI mengapresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Kab. Maybrat yang sanggat mendukung dan memfasilitasi kegiatan asistesi pembangunan sistim pengukuran ketahan nasional basis data distrik Kab. Maybrat.

“Ini adalah kegiatan perdana kami di Kab. Maybrat dan hasil dari pengukuran ketahanan nasional akan di laporkan ke pada Presiden RI,” ucapnya.

Menurut dia, kegiatan tersebut dilakukan agar ke depan rencana pembangunan di Kab. Maybrat dapat tepat sasaran.

Ketahanan nasional memiliki nilai yang sangat baik bagi terjaminnya kelangsungan hidup, berbangsa dan bernegara sebagainama di amanatkan oleh UUD 1945.

“Oleh karena itu berbagai ancaman, tantangan, pendapatan yang silih berganti mulai dari persoalan kemiskinan, pengangguran, kesenjangan, terorisme, intoleran, narkoba sampe dengan pandemi Covid-19 ini lah tantangan yang dapat membahayakan kelangsungan hidup kita dalam berbangsa dan bernegara,” ucap dia.

Menurut dia, jika tidak memiliki ketahanan atau daya yang sangat tangguh maka tidak menutup kemungkinan itu semua akan berpotensi membahayakan negara.

“Kita bisa terjerumus menjadi negara gagal atau bahkan menjadi negara yang hancur,” kata dia

Karena, sudah banyak contoh. Maka kondisi ketahanan nasional harus terpantau.

Hal tersebut, untuk agar kondisi Ketahanan Nasional Republik Indonesia selalu ada pada kondisi yang sangat aman.

“Harus siap menghadapi berbagai kemungkinan ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan yang akan terjadi,” kata dia. ***