PARIGI, (KAPOL).- Setiap bulan muharram, di lokasi obyek wisata Pantai Batuhiu acap kali digelar Ruat Jagat.
Acara tersebut akan dihadiri ribuan warga termasuk pengunjung dan pelaksanaannya pada 19 sampai 21 September 2019 mendatang.
Perwakilan penyelenggara, Jajat (45) mengatakan jika Ruat Jagat memiliki makna berupa ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia yang telah diberikan Allah SWT.
Pada acara nanti, semua yang hadir akan duduk beralaskan tikar tidak ada yang berdiri (sila saamparan) dan memanjatkan doa secara bersama-sama tanpa adanya perbedaan.
“Ini merupakan agenda kalender tahunan setiap masuk bulan Muharram,” ungkapnya, Jum’at (6/9/2019).
Menurutnya, tradisi tersebut diwariskan secara turun temurun dari leluhur dan oleh masyarakat setempat dinamakan dengan istilah Hajat Bumi.
Namun, seiring dengan perkembangan pariwisata di Batuhiu, Hajat Bumi berganti nama menjadi Ruat Jagat.
“Kalau dulu hajat bumi tetapi sekarang menjadi ruat jagat,” tuturnya.
Kegiatan Ruat Jagat ini pada intinya untuk menjalin tali silaturahmi seluruh masyarakat Pangandaran.
Khususnya, di lokasi wisata Batuhiu dan maka dari itu guna menjaga dan melestarikan budaya yang sudah diwariskan secara turun temurun bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan dan mempormosikan destinasi wisata Pantai Batuhiu.
“Ini wujud nyaah (sayang) ka lembur (kampung/desa), nyaah ka dulur (saudara),” katanya.
Jajat menambahkan, ada beberapa rangkaian kegiatan Ruat Jagat diantaranya ada Festival Sawangan/Layangan Tradisional,Kirab Dongdang Lulugu, Kirab Gamelan, Ronggeng Gunung, Nepungkeun (menyatukan) Cai (air) 4 (empat) Matahab dan Ijab, Prosesi Adat dan Pagelaran Musik Etnik,Pasang Giri dan tarian Ronggeng Amen
“Selain itu juga ada olah raga senam zumba, fun bike, bakti sosial pada puncak acara,” ujarnya. (KP-10)***