KANAL

Ribuan Siswa SMKN 1 Garut Gelar Doa Bersama untuk Kelancaran Pemilu

×

Ribuan Siswa SMKN 1 Garut Gelar Doa Bersama untuk Kelancaran Pemilu

Sebarkan artikel ini

GARUT, (KAPOL).- Pelaksanaan Pemilu yang lancar, aman, dan damai menjadi harapan semua elemen masyarakat, tak terkecuali para siswa.

Tak heran jika banyak sekolah yang menyelenggarakan istighosah dan doa bersama untuk kelancaran, kedamaian, dan keamanan negara saat dan pascapelaksanaan Pemilu.

Seperti yang dilakukan ribuan siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Garut, Selasa (16/4/2019) yang menggelar kegiatan istighosah dan doa bersama.

Kegiatan yang dilaksanakan di lapangan SMKN 1 Garut di kawasan Jalan Otista, Tarogong Kidul ini bertemakan “Doa Bersama untuk Indonesia Damai” dengan sub judul “Siapapun Pemimpinnya Kita Adalah Bersaudara, Ciptakan Pemilu Aman dan Damai”.

Kepala SMKN 1 Garut, Dadang Johar Arifin menyebutkan kegiatan doa bersama dan sitighosah ini diikuti sekitar dua ribu siswa.

Selain siswa, para guru dan staf di SMKN 1 Garut juga tak ketinggalan ikut berdoa untuk untuk kelancaran pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan dilaksanakan Rabu (17/4/2019).

“Hari ini, sehari menjelang pelaksanaan pencoblosan pada Pemilu 2019, kita semua berkumpul di lapangan untuk menggelar istighosah dan doa bersama. Kita berdoa untuk keamanan dan kedamaian Bangsa Indonesia yang besok akan melaksanakan pesta demokrasi berupa pemilihan presiden dan juga pemilihan legislatif,” ujar Dadang, seusai pelaksanaan istighosah dan doa bersama.

Selain untuk keamanan dan kedamaian bangsa, tutur Dadang, doa bersama juga digelar dengan harapan Pemilu yang akan dilaksanakan besok akan menghasilkan pemimpin bangsa yang terbaik.

Pemimpin yang terpilih nantinya diharapkan yang bisa membawa perubahan ke arah yang lebih baik sehingga Indonesia bisa menjadi negara yang disegani dan tak tergantung pada negara lain.

Dikatakan Dadang, secara kebetulan siswa SMKN 1 Garut banyak pula yang telah memiliki hak pilih.

Pihaknya memberikan kebebasan terhadap para siswa untuk menentukan pilihannya sendiri sesuai keyakinannya.

“Banyak juga siswa di sekolah ini yang juga sudah memiliki hak suara terutama kelas XII. Saya yakin mereka bisa menentukan pilihannya sendiri sehingga tak ada arahan dari pihak sekolah agar mereka memilih salah satu calon,” katanya.

Dadang mengimbau agar para siswa dan guru SMKN 1 Garut Rabu (17/4/2019) datang ke TPS untuk menggunakan hak pilihnya dengan baik.

Masalah siapa yang akan dipilih, itu urusan mereka karena menurutnya kedua pasangan capres dan cawapres pada Pemilu 2019 ini merupakn orang terbaik di negeri ini.

“Mau mencoblos nomor 01 atau 02, terserah karena mereka sama-sama merupakan orang terbaik di negara ini. Saya hanya berpesan, saat akan mencoblos awali dengan bismillah dan niatan bahwa kita ingin memilih pemimpin yang bisa memeberikan yang terbaik untuk bangsa dan negara ini,” ucap Dadang.

Ia juga menyampaikan tujuan lain dari dilaksanakannya istighosah dan doa bersama ini sebagai bagian pendidikan karakter dan membangun kesadaran siswa untuk bisa betpolitik dengan bijak.

Dalam kondisi Pemilu seperti sekarang ini menurutnya siswa harus cerdas menentukan hak pilihnya, dan tidak terprovokasi dengan isu atau kabar bohong yang menyesatkan.

“Doa bersama ini juga merupakan bagian dari bela negara, ada pendidikan karakter dan belajar tentang menghadapi Pemilu,” kata Dadang.

Tiara Permatasari, salah seorang siswa SMKN 1 Garut mengaku senang bisa mengikuti kegiatan istighosah dan doa bersama yang diselenggarakan di sekolahnya ini.

Ia berharap setelah mengikuti kgiatan tersebut siswa yang sudah memilik hak suara dalam Pemilu 2019 ini bisa semakin memantapkan niatnya untuk datang ke TPS dan menggunakan hak suaranya.

“Sama seperti rakyat Indonesia pada umumnya, kita juga tentu berharap yang terbaik bagi negara ini. Pemilu ini diharapkan bisa menghasilkan pemimpin terbaik yang bisa membawa Indonesia ke arah yang lebih baik dan itu kita sampaikan dalam doa tadi,” ujar siswi kelas XI ini.

Tiara juga sangat berharap pelaksanaan Pemilu ini tak menimbulkan terjadinya hal-hal yang tak diharapkan.

Meski berbeda pilihan, para pendukung harus tetap saling menghargai dan mau menerima apapun hasilnya sehingga kemanan dan kedamaian negara ini akan tetap terjaga. (Aep Hendy S)***