PENDIDIKAN

Seperti Apa Tafsir pada Era Post-apocalypse itu?

×

Seperti Apa Tafsir pada Era Post-apocalypse itu?

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Forum Komunikasi Mahasiswa Tafsir Hadis se-Indonesia (FKMTHI) wilayah Jawa Barat, menyelenggarakan seminar dan musyawarah wilayah, bertempat di Insitut Agama Islam Darussalam (IAID) Ciamis, Sabtu (29/02/2020).

Seminar bertema “Tafsir Era Post-apocalypse: Matinya para Ahli dan Raibnya Subjektivitas Diri” itu diikuti 35 peserta mahasiswa Himpunan jurusan Ilmu Quran hadist dan Alquran Tafsir se-Jabar.

Dida Aujan, ketua pelaksana, mengatakan, kegiatan ini dilaksanakan setiap dua tahun sekali, acara berlangsung dua hari, dari 29 Pebruari – 01 Maret dengan agenda acara, seminar, musyawarah wilayah, dan city tour ke objek wisata Karangkamulyan.

“Tujuan acara ini untuk menjalin silaturahim antar mahasiswa jurusan ilmu quran hadist, dengan adanya forum ini saya berharap mahasiswa yang hadir bisa saling bersinergi dan berkomunikasi untuk meningkatkan mutu kualitas pembelajaran dikampus khususnya, ” ungkap Dida

Dekan Fakultas Usuludin IAID, Mustofa Kamal, M.Pd mengucapkan terima kasih kepada FKMTHI, karena telah mempercayai IAID sebagai tuan rumah acara.

“Ini kali pertama diselenggarakan di IAID, saya sangat mendukung, semoga acara lancar sampai akhir, mohon maaf kalau ada kekurangan selama kegiatan berlangsung,” kata Mustofa pada sesi sambutan

Sementara itu Asisten Daerah (Asda) II Setda Kabupaten Ciamis, Dr. Toto Marwoto mewakili Bupati Ciamis mengapresiasi kegiatan itu. Menurutnya pembentukan sebuah pembangunan, wilayahnya di sumber daya manusia dan capacity building.

Seminar dan musyawarah wilayah ini, merupakan proses meningkatkan wawasan, kompetisi, skill berorganisasi mahasiswa.

“Kalau dilihat dari perspektif organisasi, ini sangat hirarkis, sehingga program-program dari pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten, saya yakin bisa bersinergi. Bagaimana pun hasil seminar kegiatan ini bisa jadi rekomendasi untuk pemerintah kabupaten Ciamis untuk progress lebih maju,” ujar Toto. (Maman Nurjaman)