KAPOL.ID – Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) di SMAN 7 Kota Bandung telah mencatat sebanyak 252 pendaftar hingga Jumat, 13 Juni 2025.
Dari jumlah tersebut, sekitar 30 siswa memilih mendaftar langsung ke sekolah karena terkendala akses internet di rumah, sementara 222 pendaftar lainnya memanfaatkan sistem daring.
Koordinator Pengaduan SPMB SMAN 7 Bandung, Sopian, menjelaskan bahwa proses pendaftaran online sempat mengalami gangguan server sejak hari pertama hingga Kamis (12/6). Namun, ia bersyukur bahwa server telah kembali normal sejak Jumat lalu.
SMAN 7 Bandung sendiri menyediakan kuota 360 siswa untuk tahap satu dan dua SPMB tahun ini. Sopian juga menjelaskan bahwa perbedaan mendasar SPMB tahun ini dengan tahun sebelumnya hanyalah pada istilah.
“Tahun lalu disebut PPDB, sekarang SPMB. Intinya sama, hanya jalur zonasi kini diganti dengan istilah domisili,” ujarnya.
Sopian menegaskan komitmen SMAN 7 Bandung untuk mematuhi arahan Gubernur Jawa Barat.
“Kami berkomitmen menjalankan proses yang transparan dan adil, memastikan tidak ada siswa titipan dalam proses penerimaan,” tegasnya.
Menghadapi SPMB tahap kedua, Sopian berharap pelayanan kepada calon peserta didik dan orang tua dapat terus ditingkatkan, baik secara daring maupun luring.
“Pelayanan di sekolah harus responsif, ramah, dan minim kendala teknis seperti gangguan server,” tambahnya.
Ia juga menyarankan agar orang tua mempersiapkan dokumen administratif jauh-jauh hari, seperti dokumen domisili, surat mutasi kerja bagi yang pindah tugas, serta bukti prestasi akademik atau non-akademik untuk jalur prestasi.
Dengan persiapan matang, proses pendaftaran diharapkan berjalan lancar tanpa hambatan administratif.
“Insyaallah, kami akan terus berbenah agar kendala seperti tahun ini tidak terulang,” pungkas Sopian. ***
