TASIKMALAYA, (KAPOL).- Berbagai elemen masyarakat, mulai dari mahasiswa hingga pecinta lingkungan mendatangi DPRD Kota Tasikmalaya, Senin (9/9/2019). Mereka menamakan diri Forum Tasikmalaya Penyelamatan Sungai Ciwulan mempertanyakan kejelasan terkait kondisi Sungai Ciwulan yang akhir-akhir ini diduga tercemar limbah.
Massa yang berjumlah lebih dari 100 orang tersebut bahkan menempelkan sejumlah spanduk bernada kekecewaan terhadap pemerintah dan DPRD Kota Tasikmalaya.
Termasuk pada meja pimpinan ruang rapat paripurna. Penanganan persoalan lingkungan terutama sungai seperti tidak serius dan saling lempar tanggung jawab.
“Pihak DPRD selama lima tahun ke belakang tidak ada hentinya mengingatkan pemerintah sebagai eksekutor kebijakan. Saya rasa, kami sangat respek dan support terhadap lingkungan hidup,” kata Pejabat Sementara Ketua DPRD Kota Tasikmalaya, Aslim.
Bagaimana dengan tanggapan para peserta aksi? Dalam pertemuan tersebut berulang kali pandangan beberapa dinas terkait seperti lempar sana-lempar sini. “Mendengar jawaban tadi dari hampir semua instansi terkait sangat tidak puas. Karena tidak ada data pasti untuk melihat kondisi lingkungan terutama Sungai Ciwulan yang terbaru,” ujar Perwakilan Forum, Ashmansyah Timutiah seusai beraudiensi.
Acong–sapaan akrab Ashmansah bahkan mempertanyakan peran DPRD selama ini sebagai fungsi pengawasan pemerintah. Berhembus kabar untuk melakukan sejumlah pengujian kualitas air sungai, udara dan tanah saja tidak representatif baik dari segi anggaran dan peralatan.
“Kalau benar-benar tidak ada sama sekali, pertanyaannya kan ada apa? Seperti tidak ada kerjanya,” katanya. (KP-11)***
