POLITIK

Tasik Cekas, Hade Yakin, Asri jeung Wani

×

Tasik Cekas, Hade Yakin, Asri jeung Wani

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Situasi politik Kabupaten Tasikmlaya jelang pemilu Bupati 2020 semakin menarik. Beberapa politisi yang menyatakan dirinya siap makalangan sudah ambil ancang-ancang.

Bahkan calon perseorangan sudah sejak lama membuat paket pasangan sebelum calon dari partai politik bergerak. Cep Zamzam dan Padil Karsoma (Cekas) sudah menyerahkan berkas dukungan ke KPU Kabupaten Tasikmalaya dan ada 117.876 berkas dukungan yang memenuhi syarat.

PDIP sebagai partai penguasa di Kabupaten Tasikmalaya saat ini tidak mau kalah dengan calon perseorangan. Dan pihak PDIP langsung mengumumkan, Ade Sugianto sebagai bupati Tasikmalaya sekaligus Ketua DPC PDIP berpasangan dengan Ketua DPC PPP Kab Tasik, H Cecep Nurul Yakin

Hade-Yakin pun menggema yang diusung PDIP-PPP sebelum partai lain bergerak membangun komitmen politik. Hade-Yakin satu-satunya pasangan yang sudah mengantongi surat keputusan (SK) dari pimpinan Partai, utamanya PDIP.

Pasangan ini pun bisa melenggang dengan nyaman sampai ke KPU karena suara kedua partai ini memiliki kursi di DPRD yang sangat cukup untuk mengantarkan ke pencalonan. PDIP memiliki 6 kursi dan PPP 7 kursi di DPRD.

Partai Golkar pun tidak mau diam, Eri Purwanto sebebagai Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Tasikmalaya melakukan pendekatan politik dengan H Azis Rismaya Mahpud yang konon akan diusung Partai Gerindra.

Komunikasi politik antara keduanya kian intens bahkan sudah sampai pemsketan dengan slogan (Asri) Azis Rismaya Eri P. Hanya saja pasangan ini masih belum mengantongi surat keputusan (SK) dari partai politik.

Pasangan ini jika saja bersatu memiliki modal dukungan yang kuat Partai Gerindra memiliki 9 kursi di DPRD dan Golkar memilki 7 perwakilannya di DPRD Kabupaten Tasikmalaya.

Pasangan lain yang tidak mau ketinggalan adalah Iwan Saputra dengan Iip Miftahul Paoz yang sudah optimistis bisa bersanding mesra di pemilukada 2020.

Iwan Saputra yang seorang birokrat murni memilih jalur politik untuk bisa duduk di tampu pimpinan. Iwan pun berselancar dengan mendaftarkan diri kebeberapa partai untuk mewujudkan impiannya.

Selain mendaftar ke partai Golkar, Iwan pun mencoba peruntungannya di Partai Demokrat. Sedangkan Iip terus berusaha untuk mendapatkan restu dari PKB, kendati dibayangi Haris Sanjaya.

Jika kedua partai ini bisa bersepakat untuk mendukung keduanya sudah cukup kuat dengan raihan kursi di DPRD. Partai Demokrat memiliki modal 5 kursi di DPRD dan PKB memiliki 8 kursi.

Tasik Wani atau Iwan-Iip pun mengemuka. Keduanya terus menjalin komunikasi yang intens agar bisa mendaftar ke KPU dan direstui oleh partai politik yang memiliki keterwakilan di parlemen.

Dua partai politik yang memiliki keterwakilan di DPRD yakni PAN dengan 5 kursi dan PKS 3 kursi masih belum bereaksi. Kedua parpol tersebut baru bertarung memperebutkan kursi wakil Bupati Tasikmalaya untuk sisa jabatan. Dan perhelatan tersebut dimenangi Deni Sagara dari PAN.

Pemerhati sosial dan politik Kabupaten Tasikmalaya, Maulana Janah mengatakan semua kandidat yang saat ini muncul memiliki kekuatan yang sama. Tidak ada figur yang menonjol, semuanya plate.

“Kalo melihat peluang rata-rata punya kesempatan dan peluang yang sama. Sekarang masyarakat cenderung melihat program, tidak lagi ke politik identitas,” katanya.

“Siapapun calonnya, yang penting punya program yang jelas untuk pemberdayaan masyarakat. Politik pemberdayaan, bukan hanya sekedar peduli, kalau peduli biasanya musiman, jangan bageur musiman,” ujarnya.

Kata dia para calon harus memiliki program yang jelas dalam memberdayakan masyarakat. Polapikirnya harus di rubah dari polapikir identitas ke pemberdayaan rakyat yang konkret, jelas dan manfaat bagi masyarakat banyak.***