KAPOL.ID – Sejumlah elemen masyarakat Kota Bandung menggeruduk Kantor Pemerintahan Kota Bandung, Senin (13/10/2025).
Aksi tersebut dikomandoi Apipudin, yang menyebutkan bahwa aksi ini merupakan bentuk peringatan awal kepada Wali Kota Bandung terkait polemik pengelolaan Kebun Binatang Bandung.
“Ini peringatan pertama kami. Kalau tidak direspons, kami akan datang lagi dengan massa yang lebih besar,” tegas Apipudin, koordinator aksi, saat ditemui usai aksi
Menurut Apipudin, tuntutan utama aksi ini adalah desakan agar Wali Kota Bandung bersikap adil dalam menyikapi sengketa pengelolaan Kebun Binatang Bandung.
Ia menyebut, keadilan yang dimaksud adalah membongkar police line yang kini mengunci akses ke kawasan tersebut serta mengembalikan pengelolaan kepada pengurus lama: Yayasan Keluarga Brata Kusuma.
“Bukan ke Tony Sumampau. Ini bukan soal pribadi, ini soal sejarah. Keluarga Brata Kusuma sudah 90 tahun mengelola kebun binatang itu. Sejarah jangan dilupakan,” ujarnya lantang.
Dalam pernyataan sikap yang diberikan kepada perwakilan Pemerintah kota Bandung, Apipudin menyebutkan ada tujuh tuntutan yang disampaikan kepada Wali Kota, salah satunya mendesak agar Wali Kota bersikap rasional dan tidak merupakan sejarah
“Kami meminta Wali Kota bersikap sadar sejarah. Jangan gelap mata, jangan asal tunjuk,” katanya.
Surat tuntutan aksi diterima langsung oleh Kepala BKAD (Badan Keuangan dan Aset Daerah), Agus Slamet Firdaus.
Meski tak memberikan pernyataan resmi kepada media, Agus sempat menyampaikan bahwa aspirasi masyarakat akan disampaikan kepada pimpinan.
Apipudin menyatakan pihaknya masih berharap Wali Kota akan memberikan respon positif terhadap aksi hari ini.
Namun, ia menegaskan bahwa pihaknya tidak akan tinggal diam jika tuntutan tersebut tidak direspons dalam waktu dekat.
“Kami ingin berpikir positif. Tapi kalau tidak ada respon, kami akan datang lagi. Dengan massa yang lebih banyak.” tandasnya.






