Kabupaten Tasikmalaya yang dengan luas 2.063 km2 dibagi dalam 39 kecamatan dengan jumlah penduduk 1.7 Juta jiwa. Di kelilingi dengan sumber daya lautan , perkebunan, wisata, home industry serta lingkugan pesantren dan santri yang merupakan sumber daya yang sangat bernilai tinggi. Sumber daya tersebut harus terus kita olah bersama untuk menjadi manfaat dan membawa keberkahan bagi kita semua khususnya warga Tasikmalaya.
Sumber daya tersebut perlu kita olah dan benahi dengan cara dan menu terbaik supaya mendapatkan hasil yang maksimal pula, diantaranya menyambungkan antara sumber daya yang kita miliki dengan pihak lain yang membutuhkan, antara penjual dan pembeli, antara yang memiliki jasa layanan dengan yang membutuhkan layanan, antara yang membutuhkan modal dengan para investor, begitulah kehidupan dan tugas kita untuk saling menyambungkan seperti halnya kehidupan diwajibkan untuk bisa bersilaturahmi.
Saya ambil kata connecting, artinya menghubungkan. Mari kita olah sumber daya kita ini dengan cara menghubungkan-hubungkan yang belum tersambung supaya menjadi tersambung, sehingga akhirnya rezeki dan informasi pun mengalir kedua arah. Berikut adalah peta untuk kita mulai benahi Tasik dari sekaranag apalagi menjelasng awal tahun 2020 harus sudah segera kita persiapkan dengan matang.
Connecting infrastructure
Inilah point paling vital dalam urusan mempermudah jalannya ekonomi, diperlukan keterhubungan antar wilayah di Tasikmalaya dan keluar Tasikmalaya. Kita sadari akses kedalam Kab. Tasikmalaya saat ini yakni dari luar kota melalui jalur provinsi Nagreg – Garut – Singaparna atau melakui Nagreg – Tasik kota – Singaparna. Begitu berat tantangan perjalanan menuju Kab Tasikmalaya dengan jarak tempuh yang jauh dan medan yang berkelok-kelok.
Dengan kata lain pintu masuk Kab Tasikmalaya paling di dominasi melalui jalur darat via Nagreg ini, meskipun akhir-akhir ini jalur udara sudah dibuka melalu kota Tasikmalaya hanya saja tarif yang masih relatif tinggi dan jumlah penerbangan yang terbatas masih menjadi kendala.
Ada 4 gate strategies impian yang diidam-idamkan bisa menjadi alternative solution masa depan untuk menggerakan perekonomian Kab Tasikmalaya
1.Jalur Tol Cigatas,
Semoga ini menjadi pemecah masalah dari kendala jalur transportasi darat menuju Kab Tasikmalaya saat ini. Diharapakan jalur Cigatas ini bisa melalui daerah Kab Tasikmalaya selatan, sehingga bisa menjadi pintu gerbang priangan Timur. Dengan adanya tol Cigatas ini di harapakan bisa menghemat waktu tempuh dari Bandung –Cileunyi menuju Kab Tasikmalaya lewat jalur selatan. Dengan berkurangnya jarak dan waktu tempuh serta jalanan yang mulus akan semakin memperlancar dan mempercepat distribusi barang dan jasa yang pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi, industri dan juga pariwisata di Kab Tasikmalaya. Tol Cigatas adalah harapan terdekat saat ini untuk menuju perubahan dan pertumbuhan ekonomi Tasikmalaya, semoga tol cigatas bisa segera terwujud dalam jangka waktu 2-3 tahun kedepan.
2.Dermaga Pantai Selatan Cipatujah
Selain jalur darat di atas, impian masyarakat Kab Tasikmalaya khususnya para nelayan untuk memiliki dermaga semoga bisa terwujud. Dengan adanya dermaga semoga semakin terbuka pintu-pintu sumber daya Kab Tasikmalaya yang selama ini begitu banyak halangan. Dengan dermaga ini bisa di pastikan Kab Tasikmalaya bisa menjadi pintu gerbang Jawa Barat melalui laut. Bisa kita bayangkan jika melalui dermaga ini akan semakin mempercepat pula distribusi barang dan jasa ke luar wilayah Tasikmalaya. Seperti halnya hasil produksi nelayan, petani, pengrajin. Kita ingat betapa banyaknya pengrajin seperti anyaman, bordir busana muslim yang sudah banyak di kenal di Jakarta atau bahkan keluar negeri. Dengan adanya dermaga ini yakin bisa membuka Kab Tasikmalaya sebagai pintu gerbang perekonomian di Jawa Barat. Semoga akhirnya warga Tasikmalaya bisa “mernah” menjadi tuan rumah di kampung sendiri.
3.Bandar Udara Cipatujah
Seperti halnya impian dermaga diatas, usulan untuk Kab Tasikmalaya segera memiliki bandar udara komersial kecil yang mungkin cukup bisa di 1-2 pesawat terbang bisa mendarat bersamaan cukup dengan memiliki landasan pacu sepanjang kurang lebih 2,8 Km lebar 45 meter seperti halnya Lanud Wiriadinata di Cibeureum Kota Tasikmalaya. Dengan jalur udara ini, saya yakin bisa mendobrak pariwisata di selatan Tasikmalaya, seperti laut cipatujah, kebun teh taraju, air terjun dan lainnya.
4.Jalur Kota Tasikmalaya
Akses melalui jalur ini merupakan jalan utama saat ini, jika datang dari arah kota Tasikmalaya melalui Nagreg dan akan berakhir di kota Ciawi atau Rajapolah. Dari Rajapolah akan masuk ke kota Tasik lalu ke Singaparna melalui daerah Mangkubumi atau dari Ciawi bisa akses melalu jalur Cisinga, yakni jalan alternative yang bisa tembus langsung ke Singaparna. Namun, jalur utama ini adalah jalur yang cukup memakan waktu dan medan yang berkelok-kelok. Semoga kedepan akan segera terealisasi jalur Tol Cigatas sebagai tambahan dari jalur darat via Nagreg saat ini.