TASIK, (KAPOL).- Gerakan pramuka Gugus Depan (Gudep) SMA Terpadu Pondok Pesantren Manahijul Huda, yang berlokasi di Kampung Tejamaya Desa Sukaraja Kecamatan Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, langsung membuat aksi dengan menanam 1.000 pohon di kawasan komplek pendidikanya pasca dikukuhkan sebagai Gudep 03087-03088 oleh Kwarcab Pramuka Kabupaten Tasikmalaya, Sabtu (8/9/2019) kemarin.
Aksi inipun untuk menumbuhkan kecintaan pada lingkungan para anggota pramuka di pondok pesantren tersebut yang menjadi semangat dari Saka Kalpataru.
Diketahui sedikitnya ada 1.200 siswa-siswi SMA Terpadu di Ponpes Manahijul Huda, yang semuanya mondok sebagai santri-santriwati dan aktif dalam gerakan pramuka.
Selain pengukuhan Gudep pramuka dan penanaman seribu pohon, dalam kesempatan tersebut juga dilantik pengurus Mabigus (majelis pembimbing gerakan pramuka) SMA Manahijul Huda.
Ketua Harian Kwarcab Pramuka Kabupaten Tasikmalaya, Engkos Koswara mengatakan, dikukuhkannya Gugus Depan Pondok Pesantren Manahijul Huda tiada lain atas kerjasama semua pihak, dari mulai pondok pesantren selaku prakarsa, kwarcab Kab Tasikmalaya, kwartir ranting Rajapolah, hingga pengawasan Mabiran Rajapolah.
Sehingga ini harus menjadi cikal bakal dan ditiru oleh setiap pondok pesantren lainnya, jika pramuka hadir di pondok pesantren.
“Kami berharap, ini bisa ditiru dan dicontoh oleh pondok pesantren lainnya, bahwa pramuka ada di pesantren. Kami mengapresiasi pembentukan Gudep di pondok pesantren,” jelas Koswara.
Ditambahkan dia, kedepannya seluruh anggota pramuka di pondok pesantren Manahijul Huda harus terus berlatih dan belajar, atas bimbingan kwartir Rajapolah.
Pengukuhan ini ditegaskan Koswara, bukan sebuah ceremonial semata. Akan tetapi merupakan kegiatan rutin yang dilakukan atas kutilas, undang-undang pramuka dan AD/ART.
Ia sangat bangga, ketika gerakan pertama yang dilakukan yakni penanaman pohon oleh para anggota pramuka. Hal ini sesuai semangat Saka Kalpataru.
Kedepannya harus ada pola tanam asuh oleh para santri. Dimana santi menanam sendiri, merawat sendiri dan memberi lebel sendiri.
Pimpinan Pondok Pesantren Manahijul Huda, H. Palahudin Ahmad, mengatakan, jika pihaknya menilai jika gerakan pramuka sangat bermanfaat dan berguna bagi para santri-santriwatinya.
Hal ini merupakan gabungan antara penerapan disiplin di pesantren dengan gerakan pramuka, untuk membentuk karakter dan kedisiplinan anak didiknya.
“Selama ini gerakan pramuka telah berjalan setiap Jumat dan Sabtu, tapi itu berjalan biasa. Saat ini sudah dilatih untuk kursus mahir dasar, sepertinya ini akan lebih optimal,” jelas dia.
Ia menilai, jika pramuka sangat penting. Bahkan dalam islam kedisiplinan shalat 5 waktu ini ada di gerakan pramuka.
SMA Manahijul Huda menerapkan boarding school. Dimana seluruh siswa dan santrinya mondok di dalam pesantren, sehingga mudah untuk di kordinasikan dalam gerakan pramuka. Didalamnya, ada santri yatim dn piatu, dimana siswa yatim hanya membayar iuran separuh dan siswa yatim-piatu seluruhnya di gratiskan biaya. (KAPOL)***