KAPOL.ID –
Kerajinan anyaman yang berbahan bambu, eksis di tengah kerajinan yang berbahan baku lainnya.
Seperti di daerah Rajapolah Kabupaten Tasikmalaya, aneka jenis dan bentuk kerajinan berbahan bambu masih sangat mendominasi.
Salah satu pengrajin kerajinan anyaman berbahan bambu tersebut adalah Bah Oman, asal Desa Mandalagiri Kecamatan Leuwisari Kabupaten Tasikmalaya.
“Sejak kecil abah mah sudah diajari bikin anyaman oleh orang tua,” kata Bah Oman, di rumahnya Rabu (31/8/2022).
Sejak itulah Bah Oman yang kini sudah berusia 70 tahun dan memiliki dua orang anak cucu, tak pernah memiliki usaha lain kecuali usaha anyaman bambu.
“Kebanyakan yang kami buat mulai boboko, nyiru, aseupan hihid, ayakan, pokoknya mah yang berbahan anyaman bambu saja, pasti kami bikin,” katanya.
Produk hasil anyaman Bah Oman dan anaknya tersebut, sering dikirim ke pasar di wilayah Tasikmalaya. Bahkan tak jarang juga ekspor ke luar negeri.
“Sampai sekarang juga, kami masih sering memenuhi pesanan dari luar negeri. Seperti Malaysia, Pakistan, Singapura, hingga ada juga yang sampai ke Belanda,” katanya.
Ia mengatakan, pesanan tergantung dari pemesan yang dihubungkan oleh perusahaan di Jakarta.
Seperti permintaan dari Malaysia, Singapura atau Pakistan menggemari bentuk kerajian hiasan.
Sementara Belanda justru alat rumah tangga, seperi boboko, nyiru, aseupan, hihid, ayakan.
“Sekalipun ada juga yang berbentuk hiasan seperti kap lampu gantung, kap lampu duduk atau yang ditempel,” kata Bah Oman.***