KANAL

Komisi V DPRD Jabar, Pantau PPDB Gelombang Pertama

×

Komisi V DPRD Jabar, Pantau PPDB Gelombang Pertama

Sebarkan artikel ini

KAPOL.ID – Komisi V DPRD Jawa Barat memantau pelaksanaan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) tahun 2020 untuk wilayah Kota dan Kabupaten Tasikmalaya Selasa (16/6/2020).

Hal itu dilakukan untuk mengetahui kendala apa yang dialami saat PPDB gelombang pertama yang dilakukan secara daring atau online.

Pasalnya di daerah banyak yang sulit mengakses jaringan internet.

Rombongan Komisi V tersebut bertemu langsung dengan para kepala sekolah tingkat SMA untuk Kota dan Kabupaten Tasikmalaya di SMA Negeri 2 Kota Tasikmalaya Selasa (16/6/2020).

Hadir juga pada pertemuan tersebut Tim Saber Pungli Jabar, Kepala KCD 12 Wilayah Kab/Kota Tasikmalaya.

Sebelumnya tim Komisi V melakukan pemantauan proses PPDB di Kabupaten Garut pada Senin (15/6/2020).

Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat, Ali Rasyid mengatakan pertemuan dengan para kepala sekolah tersebut lebih pada evaluasi pelaksanaan PPDB gelombang pertama yang dilakukan secara daring pada masa vandemi.

“Kita lakukan evaluasi bagaimana proses PDDB dengan cara daring atau online. Karena ini pertama kali dilakukan. Ternyata banyak kendala karena di daerah banyak yang kesulitan mengakses sinyal internet,” kata Ali Rasyid.

Dikatakan Anggota DPRD dari Dapil Kota dan Kabupaten Tasikmalaya itu, selain dengan cara daring untuk daerah tertentu yang mengalami kesulitan sinyal internet, harus ada cara alternatif, misalnya dengan cara manual.

“Ke depan tidak bisa lagi disamaratakan karena tidak semuanya mudah mengakses internet. Untuk wilayah kota bisa saja semua online, tetapi untuk daerah harus ada alternatif lain atau dengan cara manual,” katanya.

Itu penting dilakukan agar proses PPDB itu tidak menyulitkan para siswa dan juga orang tua siswa.

Sehingga pendidikan di Jawa Barat semakin berkualitas dan bisa menyentuh semua kalangan.

Ali menyebutkan, pertemuan dengan para kepala sekolah tersebut lebih pada evaluasi dalam proses PPDB.

Apa yang sudah bagus dipertahankan dan apa yang kurang harus diperbaiki.

“Kami menginginkan proses PPDB ini bisa berjalan dengan baik dan tidak menyulitkan masyarakat. Sehingga pendidikan bisa diakses oleh semua kalangan masyarakat,” kata politisi muda Gerindra itu.

Mengenai belajar dengan sistem daring, Ali mengakui sangat tidak efektif. Karena banyak siswa yang ingin belajar di sekolah.

Tetapi ancaman kematian mengintai sehingga proses belajar dilakukan secara daring atau online.***