KANAL

Menggali Konsep Diri Nilai Kepahlawanan

×

Menggali Konsep Diri Nilai Kepahlawanan

Sebarkan artikel ini

Oleh Dian Sugiana
Guru SMPN 1 Cibalong Kab.Tasikmalaya

Tanggal 10 Nopember selalu kita peringati sebagai Hari Pahlawan. Hal ini berlatar belakang atas perlawanan para tentara dan pejuang bangsa bertempur melawan pasukan Sekutu di Surabaya pada tanggal 10 Nopember 1945. Terlepas dari hal di atas, kita akan menelaah dulu istilah pahlawan. Setiap kita pastilah mengenal istilah pahlawan. Pahlawan adalah sebutan bagi figur yang penuh kebaikan dan berguna perannya bagi sesama.

Istilah pahlawan itu adalah sebuah sebutan umum pada orang yang berjasa baik dan ada dampak baik pada sesama. Sungguh pun demikian maka penulis dengan segala kerendahan hati akan mencoba beropini menggali figur pahlawan dengan menelaah pada tinjauan konsep dirinya. Hal ini dikerjakan supaya pemikiran kita dapat terpola bahwa secara umum kita pun bisa berbuat baik pada sesama dengan terlebih dahulu memahami konsep diri kita.

Pendek kata, di tulisan ini tentang aspek sejarahnyanya oleh penulis tidak diulas menyeluruh. Kita diharapkan tidak hanya sebatas tahu serta ingat akan peristiwa yang terjadi pada 10 Nopember 1945 tapi berupaya menggali konsep dari dari figur pahlawan.

Mengenai telaah konsep diri telah banyak dikemukakan oleh para ahli di media. Dalam laman Wikipedia (1/11/2023) disebutkan bahwa konsep diri adalah pandangan dan sikap individu terhadap diri terkait dimensi fisik, karakter dan motivasi diri serta kekuatan/kelemahan diri. Konsep diri merupakan inti dari kepribadian individu yang berperan penting dalam mengarahkan dan menentukan perkembangan serta perilaku positif individu.

Selain itu, pendapat mengenai konsep diri menurut Sunaryo (2004) berpokok cara pendang individu mengenai diri yang termanifestasikan menjadi gambaran diri (body image), ideal diri (self ideal), harga diri (self esteem), peran diri ( self role), identitas diri ( self identity). Gambaran diri bermakna cara pandang individu terhadap tubuhnya, baik sadar maupun tidak sadar. Seperti penampilan potensi dan fungsi tubuh, persepsi tentang ukuran dan bentuk tubuh. Ideal diri artinya perilaku diri yang mengacu pada standar dan kualitas hidup yang diharapkan.

Harga diri diartikan pandangan diri terhadap hasil yang dicapai dari kondisi ideal diri. Peran diri berarti pola perilaku, sikap, nilai dan aspirasi berdasarkan keberadaan dan kontribusinya di masyarakat. Identitas diri berarti ciri keberadaan diri sebagai sosok atau figur di masyarakat.

Empat perwujudan tersebut bisa menjadi pijakan dalam menakar kadar kepemilikan dan kualitas individu. Terkait dengan momentum Hari Pahlawan maka marilah kita menelaah konsep diri bangsa yang tercermin dari para pejuang pahlawan bangsa. Penulis berpendapat bahwa pasca Indonesia mengumumkan kemerdekaannya tanggal 17 Agustus 1945 maka setidaknya ada pokok utama sebagai nilai proklamasi kemerdekaan.

Hal pokok itu antara lain bangsa Indonesia berhak menentukan nasibnya sendiri dan tidak berlakunya hukum kolonial dan mulai berlakunya hukum nasional. Hal tersebut menjadi gambaran diri bangsa saat itu ( body image). Dari gambaran diri tadi maka sebagai bangsa, kita bisa berdaulat dan idealnya bisa menentukan nasib sendiri bangsanya dan setara dengan bangsa lain yang berdaulat (idel diri).

Ketika ada pihak negara lain yang datang mengusik keberadaan bangsa yang merdeka maka sebagai bangsa. Para pejuang memiliki harga diri sebagai bangsa yang berdaulat sehingga timbul perlawanan pada tentara Sekutu ( harga diri ). Dari adanya harga diri bangsa kita yang terusik pascaproklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945 itu maka setiap komponen bangsa harus berperan menjaga kedaulatan negaranya dengan berperang melawan Sekutu di Surabaya (peran diri) .

Hal itu menunjukkan adanya peran diri bangsa yang reaktif atas kedatangan Sekutu di Surabaya. Dampak dari adanya perlawanan terhadap Sekutu menunjukkan adanya keberadaan bangsa yang berdaulat (identitas diri). Identitas bangsa itu tentunya harus ditebus dengan pengorbanan sebagai bangsa yang berdaulat. Dari pilar-pilar konsep diri perjuangan bangsa tadi setidaknya kita bisa memastikan kualitas diri kita sebagai bangsa yang berdaulat.

Dengan demikian akan timbul pendapat dunia, apa dan siapa bangsa kita bisa tercermin dari konsep diri perjuangan bangsa (kualitas diri).

Berdasarkan telaah perjalanan bangsa Indonesia maka kita bisa belajar mengenai pentingnya memahami konsep diri sebagai bangsa Indonesia. Kita mesti menelaah konsep diri ini untuk generasi muda Indonesia, mengingat situasi sekarang yang berbeda. Adaptasi nilai kepahlawanan pun sangat bervariatif dalam berbagai sektor, antara lain : lingkungan, sosial budaya, pendidikan, olah raga, finansial, dll.

Hal di atas harus diamati sebagai potensi untuk menumbuhkan nilai kepahlawanan. Kita pun sepakat bahwa bentuk penjajahan sekarang ini sangat halus terkait ekonomi, sosial budaya dan informasi teknologi serta hal lainnya. Fenomena ini mulai tampak pada perubahan pemikiran dan perilaku generasi muda yang belum tertata dalam hal otonomi moral sebagai generasi bangsa.

Terakhir, marilah kita berupaya dengan peran kita masing-masing untuk menanamkan kembali jiwa nasionalisme.  Sebagai realisasi adanya konsep diri untuk kemajuan diri dan bangsa Indonesia tercinta. ***