KAPOL.ID –
Dampak wabah Covid-19 terus merangsek dan menghantui sektor ekonomi. Tak terkecuali pedagang asong yang mangkal di sekitar lingkungan Terminal Pamijahan Kabupaten Tasikmalaya.
Sebanyak 91 pedagang asong mengandalkan penghasilannya dari peziarah yang datang ke Makam Karomah Syekh Abdul Muhyi, Desa Pamijahan, Kecamatan Bantarkalong, Kabupaten Tasikmalaya ngagerung.
Ketua Paguyuban Pedagang Asong Pamijahan, Ubun banyak yang terpaksa menghentikan jualan asongnya karena pejiarah yang datang menurun drastis.
“Jelas sejak adanya Covid 19 penghasilan kami menurun drastis, banyak anggota yang terpaksa menghentikan aktivitas dagangannya,” jelas Ubun.
Kendati begitu, ada sedikit dorongan semangat bersama LPM dan Kepala Desa Pamijahan merasa diperhatikan dengan dibentuknya Paguyuban Pedagang Asong Pamijahan (PPAP).
“Kami sangat mendukung terbentuknya PPAP, paling tidak dengan ada paguyuban, kami ada mitra, bisa mencari solusi dan bertahan hidup untuk tetap berjualan,” harap Ubun.
Ketua LPM Desa Pamijahan Aep mengakui dampak Covid 19 sangat dirasakan pedagang asong. Agar tetap bertahan hidup, bersama Kepala Desa Pamijahan mereka dirangkul dalam satu wadah (PPAP).
“Banyak pedagang asong ngagerung terpaksa menghentikan jualannya, hampir setengahnya dari jumlah yang ada.”
“Pedagang asong di sini kan sangat tergantung banyaknya pejiarah yang datang, gara-gara Covid 19, pejiarah sepi,” jelas Aep.
Kepala Desa Pamijahan H.Ipin mengakui sangat merasakan apa yang dialami pedagang asong.
Mereka sangat tergantung sekali dengan banyaknya peziarah yang datang.
“Alhamdulillah sekarang para pedagang asong diwadahi dalam satu ikatan paguyuban. Mudah-mudahan bisa sedikit meringankan beban mereka,” harap Ipin.***