Tim akan bekerja dibawah koordinasi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumedang
KAPOL.ID – Kapolres Sumedang, AKBP Eko Prasetyo Robbyanto mengatakan, Covid-19 masih menjadi ancaman yang nyata dan benar ada.
“Covid-19 ada di sekeliling kita semua. Berbagai metode terkait penanganannya telah digariskan oleh WHO dan di break down oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Hal itu, untuk menekan laju pertambahan kasus konfirmasi positif penyakit ini,” kata kapolres.
Salah satu yang menjadi metode baku dalam menekan penyakit tersebut, adalah dengan Metode 3T (Testing, Tracing dan Treatment).
“Testing, seperti PCR atau metode testing lain dalam mengetes orang-orang yang terduga mengidap covid-19,” tuturnya.
Tracing atau pelacakan kasus yakni melacak orang-orang yang berkontak erat dengan orang-orang yang diduga mengidap covid-19 tersebut.
Kemudian, treatment atau perawatan, termasuk isolasi mereka yang kontak erat dengan orang positif sampai terbukti tidak mengidap covid-19, serta merawat orang yang positif agar tidak menular ke orang lain.
“Ketiga aspek tersebut harus dilihat sebagai kesatuan yang saling berinteraksi. 3T saling memperkuat, tapi akan percuma bila salah satu aspeknya lemah,” ujarnya.
Testing massal PCR di Indonesia masih sulit, salah satunya karena jumlah penduduk yang besar.
“Jumlah testing kumulatif Indonesia sudah menyamai Singapura dan Filipina, per Juni 2020 (di kisaran 400 ribu testing). Namun berdasarkan angka testing per 1.000 penduduk, Filipina lebih besar 2.5x lipat dan Singapura 50x lipat dibanding Indonesia,” katanya.
Menurut dia, akan sangat sulit dan mahal untuk mengejar metrik testing negara-negara ASEAN lain. Aapalagi, jika dibandingkan kemampuan testing negara-negara maju.
“Selain itu, misinterpretasi data Covid-19 bisa menimbulkan kesalahpahaman. Angka positif harian dan positif kumulatif tidak memberi gambaran utuh tanpa jumlah testing dan positive rate. Dari sisi testing, Bappenas mensyaratkan positive rate di bawah 5% dan jumlah spesimen yang digunakan untuk testing meningkat selama 2 minggu,” tuturnya.
Dari data yang didapatkan, sulit menyimpulkan apakah ada daerah yang memenuhi syarat ini karena sebagian belum membuka data testing dan berapa angka positif negatifnya kepada publik.
Karena, menurut kapolres, jumlah kasus harian positif sampai saat ini masih sangat dibatasi oleh kapasitas testing dan masa tunggu untuk hasil testing keluar.
Karena kapasitas testing yang belum memadai di Indonesia, maka fungsi tracing dari metode 3T di atas menjadi sangat sangat penting untuk Indonesia.
“Untuk tiap kasus positif, lacak semua kontak eratnya selama 14 hari terakhir dan pastikan mereka dikarantina di rumah atau di fasilitas karantina, dengan prosedur yang benar, bukan sekedar diam di rumah tapi masih berinteraksi dengan anggota keluarga,” kata dia.
Tracing dan karantina yang agresif terbukti efektif di Vietnam dan Thailand. Mereka mampu menekan laju kasus positif dan tidak terlalu membebani fasilitas medisnya tanpa perlu melakukan testing massal seagresif Korea Selatan, Inggris, dan Amerika Serikat.
“Sebaliknya, tanpa tracing dan isolasi yang kuat, testing yang berlimpah (seperti Amerika Serikat dan Inggris) pun tidak dapat menahan laju penyebaran,” ujar dia.
Konsekuensinya terlihat di Wuhan, Inggris, kota New York, dan Italia, dimana kapasitas perawatan harus ditambah secara masif dan tingkat kematian kasus (CFR) tinggi, pun masih harus melakukan intervensi non-medis yang drastis, seperti kerja di rumah, PSBB, larangan bepergian, bahkan lockdown.
“Berdasarkan pemikiran tersebut diatas, maka kami mebentuk tim tracing covid-19 Polres Sumedang. Itu, sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 khususnya pada internal personil Polres Sumedang dan keluarganya serta lingkungan warga sekitarnya,” ucap dia.
Sebagaimana yang kita ketahui bersama sudah ada personil polres sumedang yang terkonfirmasi positif Covid -19.
Dikatakan, berdasarkan data inilah nantinya tim tracing akan menelusuri kontak erat yang dilakukan personel yang terpapar Covid-19 tersebut kepada keluarga, rekan kerja ataupun warga sekitarnya.
“Jika dari hasil tracing ini nantinya ditemukan kasus konfirmasi positif baru, maka tim tracing Polres Sumedang akan mengkordinasikannya dengan Dinas Kesehatan kabupaten sumedang untuk dilakukan treatment pengobatan dan karantina atau isolasi,” tuturnya.
Ia mengatakan, tim tracing Covid-19 Polres Sumedang ini nantinya juga akan berkeliling ke semua polsek jajaran Polres Sumedang yang berbatasan dengan daerah zona merah pendemi Covid-19.
“Untuk mengecek kondisi kesehatan personil sehingga diharapkan mampu mencegah penyebaran covid 19 yang lebih masif. tim ini, harus memiliki program kerja yang tersusun sesuai dengan panduan Kementerian Kesehatan terkait dengan metode tracing di Internal Polres Sumedang,” ujarnya.
Tim Tracing Covid-19 Polres Sumedang, tentunya akan bekerja dibawah kordinasi Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumedang.
Sehingga, kolaborasi akan sangat terbuka antara Gugus Tugas Covid-19 dengan Tim Tracing Covid 19 Polres Sumedang.
Ia berharap seluruh personil Polres Sumedang untuk melaksanakan semua arahan dan petunjuk dari Tim Tracing Covid-19 Polres Sumedang.
Termasuk, jika ada perintah untuk melaksanakan swab, karantina atau isolasi yang semuanya dilakukan untuk kebaikan bersama.
“Dalam pelaksanaannya, tim ini juga akan di dampingi personil Sie Propam untuk melakukan pengawasannya. Syukur Alhamdulillah, Polres Sumedang memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki Polres lainnya di Jawa Barat, yakni kita mendapatkan sumbangan peralatan swab antigen sebanyak 1500 unit dari salah satu Lembaga Negara,” ujarnya.
Selain itu, Polres Sumedang juga menerima sumbangan APD sebanyak 100 unit.
“Perlengkapan perlengkapan tersebut yang akan menjadi senjata utama bagi Tim Tracing Covid-19 Polres Sumedang dalam menjalankan tugasnya,” kata dia.
Kapolres mengucapkan terimakasih dan penghargaan yang setinggi tingginya kepada Lembaga Negara dan PMI yang telah menyumbangkan Kit Swab Antigen kepada Polres Sumedang serta perlengkapan APD.
“Silahkan pergunakan Kit Swab Antigen tersebut sebaik-baiknya bagi kesehatan dan kemanfaatan anggota Polres Sumedang dan keluarganya. Menderita Covid-19 bukanlah aib, namun menularkannya kepada orang lain dan keluargalah yang harus kita cegah sebagai tanda kecintaan kita kepada keluarga, masyarakat sekitar kita, organisasi Polri, bangsa dan negara Indonesia,” ucapnya.
Ia tak henti menyampaikan soal pentingnya mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker, menjauhi kerumunan, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir menjaga jarak dan membatasi keluar rumah hanya untuk urusan yang benar benar perlu saja.
“Jangan lupa untuk selalu melakukan pola hidup sehat dengan rajin berolahraga dan mengkonsumsi vitamin serta makanan yang bergizi seimbang. Kita berdoa agar pendemi ini segera berakhir dan diangkat dari bumi Indonesia,” ujarnya. ***